Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Hasil mengejutkan Timnas U-23 Filipina yang berhasil menahan imbang Vietnam punya kemiripan dengan taktik Shin Tae-yong saat menahan Vietnam pada Piala AFF 2020.
Timnas U-23 Filipina berhasil menahan imbang tanpa gol Timnas U-23 Vietnam pada laga kedua fase grup A SEA Games 2021 di Stadion Viet Tri, Phu Tho pada Minggu (8/5/2022).
Hasil tersebut sebenarnya tidak mengejutkan jika kita memperhatikan laga tersebut secara seksama.
Pasalnya, apa yang dilakukan Timnas U-23 Filipina tadi punya kemiripan dengan cara Timnas Indonesia pada Piala AFF 2020 saat menahan Vietnam tanpa gol.
Laga Indonesia lawan Vietnam pada 15 Desember 2021 tersebut membuka kotak pandora kelemahan skema milik Park Hang-seo yang terkenal superior di kawasan Asia Tenggara dalam lima tahun terakhir.
Hasil laga tersebut jadi awal kehancuran Vietnam di Piala AFF 2020 yang kalah di babak semifinal lawan Thailand.
Perbedaan mendasar antara Thailand dan Indonesia saat menghadapi Vietnam pada Piala AFF 2020 adalah eksekusi pada skema serangan balik.
Thailand mencetak dua gol kemenangannya di babak semifinal Piala AFF 2020 lewat skema serangan balik cepat yang membelah pertahanan Vietnam.
Sementara Indonesia kurang klinis dalam fase transisi serangan balik cepat, sehingga tidak ada peluang berbahaya yang mendarat ke gawang Vietnam pada laga tersebut.
Sejak 2017, Vietnam punya kelebihan dalam melakukan kombinasi di area lebar lapangan dengan banyak pemain (lihat gambar kedua) untuk memancing pertahanan lawan untuk memadati area tersebut.
Area kosong yang ditinggalkan akan dimanfaatkan lewat skema switch langsung atau bisa lewat cut-back.
Indonesia dan Filipina sama-sama menerapkan strategi bertahan total dengan menumpuk banyak pemain di depan kotak penalti dalam pola 5-4-1.
Dua gambar diatas jadi cara untuk menandingi superioritas para pemain Vietnam dalam melakukan kombinasi dari lebar lapangan.
Hal ini karena kedua pelatih memasang dua bek sayap yang jago duel satu lawan satu dengan pemain Vietnam seandainya berhasil lolos saat melakukan kombinasi di lebar lapangan.
Cara ini terhitung berhasil untuk mematikan kelebihan para pemain Timnas Vietnam pada kedua laga tersebut.
Alhasil Timnas U-23 Vietnam banyak mendapatkan peluang dari sepakan jarak jauh alih-alih melanjutkan kombinasi satu-dua.
Masalahnya, baik Indonesia maupun Filipina setelah berhasil mendapatkan bola, terlalu banyak pemain yang ada di belakang.
Baca Juga: Sempat Diangkut Ambulans, Begini Kondisi Pemain Timnas U-23 Malaysia
Kondisi itulah yang membuat kedua tim selalu gagal melakukan skema serangan balik cepat.
Hal ini tercermin dari jumlah peluang kedua tim saat berhasil menahan Vietnam. Indonesia mencatat 1 peluang, Filipina hanya 3 peluang.
Butuh stamina prima untuk melakukan strategi ini dan Filipina berhasil melakukan ini dengan menggabungkannya dengan beberapa pergantian pemain yang tepat.
Sementara Timnas U-23 Indonesia gagal melakukan strategi ini karena kurangnya opsi di lini pertahanan, terutama di sektor bek sayap yang jago satu lawan satu.
Rio Fahmi harus pontang-panting berduel dengan para pemain Vietnam, hal ini berbeda seandainya Asnawi Mangkualam yang tampil disisi tersebut.
Alhasil Marc Klok dan Egy Maulana Vikri harus membantu mengcover Rio Fahmi pada laga tersebut.
Situasi tersebut membuat lini tengah praktis tersisa dua pemain dan penderitaan Indonesia bertambah setelah Syahrian Abimanyu yang stylish menggantikan seorang Rachmat Irianto yang bisa menahan serangan.
Baca Juga: Klasemen Sementara Grup A - Timnas U-23 Indonesia Hampir di Posisi Buncit
Fisik para pemain Timnas U-23 Indonesia yang menurut Park Hang-seo melemah setelah 60 menit jadi penyebab Vietnam mampu memberondong gawang Adi Satrio tiga kali berturut-turut.
Skor ini masih berpotensi bertambah jadi 5-0 atau 6-0 seandainya penjaga gawang Persik Kediri itu tidak tampil gemilang.
Diluar itu, Timnas U-23 Indonesia punya pekerjaan rumah besar untuk mendobrak benteng besar yang berhasil menahan Vietnam malam ini.
Tentu saja Shin Tae-yong bisa memanfaatkan skill individu para pemain Timnas U-23 Indonesia untuk jadi pembeda hasil pertandingan.
Hal inilah yang tadi hilang dari Timnas U-23 Vietnam pada laga hari ini.
Asnawi Mangkualam, Witan Sulaeman, Egy Maulana Vikri, dan Saddil Ramdani bisa diandalkan karena kemampuan satu lawan satu keempatnya yang spesial.
Apalagi Timnas U-23 Indonesia dihadapkan dengan misi wajib menang pada tiga laga tersisa di fase grup.
Hanya tim juara dan runner-up grup saja yang bisa lolos ke babak semifinal SEA Games 2021 sebagai pengingat kepada seluruh pemain Timnas U-23 Indonesia.