Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Rankireddy dan Shetty akhirnya mendapat kartu kuning pada gim ketiga.
Umpire sebenarnya berhak menghadiahkan poin kepada pemain/pasangan jika lawan mengulur-ulur waktu dalam servis.
Dalam Laws of Badminton tertulis pemain dinyatakan fault jika menunda servis secara tidak semestinya setelah pelempar dan penerima memberi gestur siap.
Setidaknya ada satu kesempatan ketika servis pemain Indonesia harus diulang karena pemain India tidak siap hingga harus diperingatkan.
Menunda permainan memang menjadi salah satu strategi untuk memutus momentum bagus dari lawan tanding.
Meski demikian, Ahsan dan Kevin memilih legawa dengan menyebut kekalahan hari ini disebabkan oleh kesalahan mereka sendiri.
"Di gim kedua, saat unggul 19-13, saat itu mungkin lawan bermain nothing to lose. Mereka jadi susah dimatikan," ujar Kevin kepada Tim Humas dan Media PBSI.
"Saat lawan mulai nengejar, kami malah makin hati-hati dan banyak melakukan sendiri."
"Kami minta maaf belum bisa sumbang poin bagi Indonesia. Sebenarnya kami punya kans untuk menang. Tapi, itu semua sudah kodar Allah," kata Ahsan.
"Kami sudah maksimal mengeluarkan seluruh kemampuan terbaik, tetapi tidak bisa ambil kemenangan."
Indonesia akhirnya kalah dengan skor 0-3. Indonesia harus merelakan Piala Thomas jatuh ke tangan India yang belum pernah juara sebelumnya.
Baca Juga: Final Thomas Cup 2022 – Kalah Menyakitkan, Kevin Ungkap Kenapa India Bisa Comeback