Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Kekalahan pasangan ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan/Kevin Sanjaya Sukamuljo, pada final Thomas Cup 2022 diwarnai kontroversi. Namun, Kebab, akronim dari Kevin dan Babah Ahsan, memilih menaruh kritik terhadap permainan mereka sendiri.
Mohammad Ahsan/Kevin Sanjaya Sukamuljo menanggung beban ekspektasi untuk membawa Indonesia menyamakan kedudukan.
Mereka bertanding saat Indonesia tertinggal 0-1 dari India pada final Thomas Cup 2022 yang digelar di Impact Arena, Bangkok, Thailand.
Kebetulan, Ahsan dan Kevin punya rekor bagus dengan Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty yang menjadi lawan.
Angin segar awalnya berembus ke kubu juara bertahan ketika Ahsan/Kevin memenangi gim pertama dan merebut match point saat unggul 20-17 pada gim kedua.
Namun, Rankireddy/Shetty mampu bangkit dengan memenangi adu setting untuk membawa pertandingan dilanjutkan dengan rubber game.
Keunggulan 16-13 yang dicetak Kebab pada gim rubber juga dipangkas Rankireddy/Shetty hingga akhirnya menang dengan skor 18-21, 23-21, 21-19.
Penampilan Rankireddy/Shetty bukannya tanpa cela.
Mereka berulang kali mendapat teguran dari umpire karena mengulur-ulur waktu pertandingan dengan menunda servis hingga meremas kok.
Baca Juga: Rekap Final Thomas Cup 2022 - Kesempatan Emas yang Terlewatkan
Rankireddy dan Shetty akhirnya mendapat kartu kuning pada gim ketiga.
Umpire sebenarnya berhak menghadiahkan poin kepada pemain/pasangan jika lawan mengulur-ulur waktu dalam servis.
Dalam Laws of Badminton tertulis pemain dinyatakan fault jika menunda servis secara tidak semestinya setelah pelempar dan penerima memberi gestur siap.
Setidaknya ada satu kesempatan ketika servis pemain Indonesia harus diulang karena pemain India tidak siap hingga harus diperingatkan.
Menunda permainan memang menjadi salah satu strategi untuk memutus momentum bagus dari lawan tanding.
Meski demikian, Ahsan dan Kevin memilih legawa dengan menyebut kekalahan hari ini disebabkan oleh kesalahan mereka sendiri.
"Di gim kedua, saat unggul 19-13, saat itu mungkin lawan bermain nothing to lose. Mereka jadi susah dimatikan," ujar Kevin kepada Tim Humas dan Media PBSI.
"Saat lawan mulai nengejar, kami malah makin hati-hati dan banyak melakukan sendiri."
"Kami minta maaf belum bisa sumbang poin bagi Indonesia. Sebenarnya kami punya kans untuk menang. Tapi, itu semua sudah kodar Allah," kata Ahsan.
"Kami sudah maksimal mengeluarkan seluruh kemampuan terbaik, tetapi tidak bisa ambil kemenangan."
Indonesia akhirnya kalah dengan skor 0-3. Indonesia harus merelakan Piala Thomas jatuh ke tangan India yang belum pernah juara sebelumnya.
Baca Juga: Final Thomas Cup 2022 – Kalah Menyakitkan, Kevin Ungkap Kenapa India Bisa Comeback