Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kemudian, Emlyn Hughes (Liverpool, 1977 & 1978), John McGovern (Nottingham Forest, 1979 & 1980), Franco Baresi (AC Milan, 1989 & 1990), Manuel Sanchis (Real Madrid, 1998 & 2000), Paolo Maldini (AC Milan, 2003 & 2007), dan Carles Puyol ( Barcelona, 2006 & 2009).
Dengan sedikit lagi menorehkan catatan sejarah, Henderson tidak jemawa.
Dalam sebuah wawancara dengan The Guardian yang dilansir BolaSport.com, Henderson tetap merendah.
Eks gelandang Sunderland itu mengatakan jika Liverpool jadi juara Liga Champions 2021-2022, itu bukan tentang dirinya yang berhasil menorehkan sejarah, tetapi soal kerja keras tim dan semua pihak yang terlibat.
"Anda mengatakan Emlyn Hughes adalah satu-satunya kapten Liverpool yang memenanginya dua kali," kata Jordan Henderson, dilansir BolaSport.com dari The Guardian.
"Saya yakin dia akan mengatakan bahwa tim Liverpool yang memenanginya dua kali, bukan dia."
"Begitu cara saya melihatnya. Jika kami berhasil memenanginya dua kali, itu karena tim, itu karena pelatih, itu karena staf dan semua orang yang terlibat."
"Ketika saatnya tiba bagi saya untuk melihat kembali, itulah yang akan saya pikirkan. Saya tidak pernah benar-benar melihatnya sebagai 'Saya'."
"Ya, saya mengenakan ban kapten pada hari pertandingan dan saya sudah berada di sini untuk waktu yang lama."
"Akan tetapi, ada begitu banyak pemimpin lain di ruang ganti, begitu banyak pemain besar, dan ini adalah upaya kolektif."