Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Dengan semua pencapaian dan cerita menakjubkannya, dari kamp pengungsian ke final Liga Champions, Camavinga ingin memanfaatkan hal itu untuk memperkuat pesan solidaritas dengan para pengungsi di seluruh dunia.
"Saya lahir di sebuah kamp pengungsi di Angola setelah keluarga saya melarikan diri dari perang," kata Eduardo Camavinga, dinukil BolaSport.com dari Goal.
"Orangtua saya membawa saya ke kehidupan baru di Prancis dan sepak bola telah membawa saya ke final Liga Champions."
"Saya bersyukur bisa bermain dan bangga melakukannya sebagai mantan pengungsi."
"Saya berharap jutaan pengungsi di seluruh dunia yang juga mencintai sepak bola tahu bahwa kita berdiri bersama," tutur Camavinga menambahkan.
Untuk diketahui, Camavinga telah membuat 39 penampilan untuk Los Blancos sepanjang musim debutnya dan masuk dari bangku cadangan dalam comeback dramatis mereka melawan Manchester City di semifinal Liga Champions 2021-2022.
Penampilan yang matang di lini tengah Real Madrid telah membuatnya menjadi penerus jangka panjang Toni Kroos dan Luka Modric.