Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Bek Chelsea, Reece James, mengungkapkan bahwa dirinya mengidolai Didier Drogba sebagai seorang pemain.
Reece James menjadi salah satu bek paling menonjol dalam beberapa musim terakhir berkat penampilan impresifnya bersama Chelsea.
Dirinya berperan besar dalam keberhasilan The Blues merengkuh gelar juara Liga Champions 2020-2021.
Posisi sebagai bek sayap kanan membuat dirinya bisa menjadi otak serangan bagi Chelsea sekaligus jadi benteng kokoh pertahanan.
Kini James tengah bersaing mendapatkan tempat di skuad timnas Inggris yang akan berlaga di Piala Dunia 2022.
James harus bersaing dengan bek kanan berkualitas lainnya seperti Kyle Walker, Trent Alexander-Arnold, dan Kieran Trippier.
Baca Juga: Kesempatan Kedua bagi Eden Hazard, Bisakah Sang Pemain Belgia Buktikan?
"Pada akhirnya semua orang ingin bermain dan saya pikir semua orang percaya bahwa mereka harus bermain," ujar James, dikutip BolaSport.com dari Mirror.
"Jadi terkadang sulit, tetapi kami harus tetap bersama dan berpegang pada apa yang diputuskan manajer untuk dimainkan dan bersiap ketika peluang Anda turun."
"Saya memiliki hubungan yang baik dengan Kyle sehingga ketika dia melihat saya melakukan sesuatu yang bisa saya kuasai, dia selalu berusaha membantu saya."
"Dia menginginkan yang terbaik untuk saya. Saya pikir itu berjalan jauh dan akan terus membantu karier saya berjalan ke arah yang benar."
"Meskipun saya akan mengatakan saya seorang full-back, saya bisa bermain di posisi lain jika diperlukan," ucap James.
James yang merupakan produk akademi Chelsea mengungkapkan bahwa ia merupakan seorang pemain yang bisa menyerang, membuat peluang, dan mencetak gol.
Pemain berusia 22 tahun ini mengaku bahwa dia bermain sebagai seorang striker ketika di akademi dan mengidolai sosok Didier Drogba.
Baca Juga: Revolusi PSG, Pertama Zidane Lalu Menjalar ke Pogba dan Lewandowski
"Saya suka berada di depan, menyerang, menciptakan peluang, dan mencetak gol," kata James menambahkan.
"Tetapi pada saat yang sama, tugas saya adalah bertahan, menjaga clean sheet dan membantu tim. Saya suka keseimbangan antara keduanya."
"Ketika tim memainkan tiga bek dan saya seorang bek sayap, saya di posisi jauh lebih tinggi."
"Saya memiliki lebih banyak kebebasan untuk berkeliaran dan melakukan apa yang saya inginkan."
"Tetapi ketika saya bermain di empat bek, posisi itu lebih diatur sebagai bek dan sedikit lebih sulit untuk maju."
"Ketika masih muda, saya adalah seorang striker, mencetak banyak gol, lalu saya pindah ke lini tengah, kemudian pertahanan. Saya suka menyerang."
"Setengah musim saya bermain sebagai bek kanan dan di paruh kedua musim saya pada dasarnya bermain sebagai gelandang."
"Saya telah menjadi striker sampai mungkin berusia 12 atau 13 tahun di Chelsea dan saya mengagumi Drogba," ujar James.
Baca Juga: Kasihan, Kontrak Lord Karius Tak Diperpanjang oleh Liverpool
Reece James could literally play striker if he wanted to lmao pic.twitter.com/fzggCvcZYJ
— Felix (@CFCFeIix) June 11, 2022
Sebetulnya James tidak terlalu suka berpindah-pindah posisi ketika bermain, namun di awal karier sepak bolanya, ia selalu berusaha maksimal pada posisi yang ditugaskan.
"Saya sebenarnya tidak tahu mengapa, tetapi ketika berusia sekitar 12 tahun, saya dipindahkan kembali ke lini tengah."
"Kemudian ketika berusia 15 tahun, saya dipindahkan ke bek kanan dan dua tahun pertama saya membencinya.."
"Kemudian suatu hari itu seperti klik dan saya tidak pernah benar-benar melihat ke belakang dari sana."
"Bermain sebagai striker jelas membantu saya. Jika Anda kembali 5 atau 10 tahun, posisi full-back pasti tidak seperti sekarang."
"Posisi ni telah banyak berkembang. Anda jauh lebih bebas untuk melakukan apa yang Anda inginkan, bukan sebagai bek yang tangguh, tetapi dengan lisensi untuk maju," tutur James mengakhiri.