Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Joe Blott (@spiritofshankly): "Why was the good behaviour record of Liverpool fans ignored? The police were stuck in the 1980s and believed lies about the Hillsborough disaster."
— Daniel Austin (@_Dan_Austin) June 21, 2022
"Dia harus meminta maaf atau mengundurkan diri. Kebohongannya mengingatkan kita pada orang-orang setelah Hillsborough. Dia seharusnya malu," ujar Morris mengakhiri.
Sementara perwakilan suporter lain dari Spirit of Shankly, Joe Blott, mengatakan bahwa suporter Inggris mendapakan perlakuan berbeda sejak tahun 1980-an.
Blott menilai penggunaan gas air mata tak seharusnya diberikan kepada suporter karena justru membahayakan.
Hal ini seakan menjadi peringatan kepada para penonton yang akan bepergian ke Paris, Prancis dalam acara olahraga terbesar, yakni Olimpiade Paris 2024, terkait keamanan penyelenggaraan.
"Mendengar pihak berwenang Prancis menggunakan kebohongan serupa dengan yang digunakan oleh Inggris bertahun-tahun yang lalu sekali lagi pada tahun 2022, tentang penggemar yang datang terlambat, atau dengan tiket palsu, atau mabuk, telah menyebabkan keterkejutan, kemarahan, dan rasa sakit yang luar biasa," kata Blott, dikutip BolaSport.com dari Sportbible.
"Suporter Liverpool dan Real Madrid tidak membuat masalah. Pada final 2018 di Kyiv tidak ada kekerasan. Bedanya kali ini adalah kehadiran geng lokal (Prancis)."
Bott juga menuntut permintaan maaf dari otoritas Prancis dan memperingatkan para penonton yang ingin menghadiri gelaran Olimpiade 2024 di Paris.
"Kami menuntut permintaan maaf dan pencabutan kebohongan yang diberitahukan dan untuk para pendukung yang akan bepergian ke Piala Dunia Rugby dan Olimpiade, penyelidikan yang adil," kata Blott, dikutip BolaSport.com dari Independent.