Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - LaLiga menyerang balik Paris Saint-Germain dengan menyebut klub tersebut menyebar kebohongan dan kebodohan.
LaLiga dan Paris Saint-Germain saling menyerang satu sama lain sejak transfer Kylian Mbappe.
Yang terbaru, Nasser Al-Khelaifi selaku Presiden Paris Saint-Germain menyerang LaLiga yang ingin melaporkan klubnya.
Presiden LaLiga, Javier Tebas, memang mencurigai PSG berbuat curang karena mampu memperpanjang kontrak Mbappe meski keuangannya merugi.
Al-Khelaifi pun ikut dimintai pendapatnya terkait komentar pedas Tebas dan ancaman klubnya dilaporkan ke UEFA.
Namun, Al-Khelaifi enggan berkomentar serius dan memilih mengungkapkan bahwa ia tidak mengenal Tebas.
Tidak hanya itu, Al-Khelaifi juga menegaskan bahwa klubnya enggan menerima nasihat dari kompetisi lain.
Komentar Al-Khelaifi langsung memantik reaksi dari Tebas yang kembali menyerang klub Liga Prancis tersebut.
Baca Juga: 10 Saga Transfer Pemain Penuh Teka-teki di Musim Panas 2022, Dari Lewandowski hingga Dembele
"Al-Khelaifi benar-benar membodohi kami dan dengan sombongnya bertingkah seolah tengah memberikan pelajaran lewat media," ujar Tebas seperti dilansir BolaSport.com dari Marca.
"Peraturan seolah tidak berlaku untuk PSG, tetapi kami akan terus berjuang untuk keberlangsungan sepak bola tanpa kecurangan," kata Tebas menambahkan.
Komentar Tebas semakin menegaskan keseriusannya untuk membawa PSG ke ranah hukum.
Pengeluaran PSG dianggap tidak wajar dan disebut telah melanggar ketentuan Financial Fair Play (FFP).
Perpanjangan kontrak Mbappe pada musim panas tahun ini memang melibatkan angka-angka yang fantastis.
Demi mempertahankan sang penyerang, PSG rela mengeluarkan gaji hingga 50 juta euro (sekitar Rp783,3 miliar) per tahun.
Selain itu, Mbappe juga akan menerima bonus hingga 100 juta euro (sekitar Rp1,5 triliun).
Baca Juga: Tak Ada Jaminan Neymar Tetap di PSG Meski Kontraknya Diperpanjang hingga Juni 2027
LaLiga pun curiga tentang asal aliran dana PSG mengingat klub tersebut menderita kerugian hingga 224 juta euro (sekitar Rp3,5 triliun) pada tahun lalu.
Laporan keuangan yang negatif ternyata tidak menghalangi PSG untuk melakukan transaksi dalam nominal besar.
Situasi ini pun membuat geram LaLiga yang menyebut kehadiran PSG menganggu keberlangsungan sepak bola.
Oleh karena itu, Tebas terus memojokkan klub berjuluk Le Parisien tersebut sepanjang pergantian musim ini.
Bagi Tebas, praktik yang dilakukan PSG harus mendapat hukuman agar klub dari liga lain ikut jera.