Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Musim 2020 Marini makin meningkat dengan memimpin klasemen sebelum kecelakaan hebat pada GP Prancis memutus momentumnya hingga harus puas menjadi runner-up.
Tahun lalu Marini sudah menunjukkan potensi pada debutnya pada MotoGP.
Dia mendapat sejumlah hasil bagus pada kualifikasi walau saat balapan "terbanting" dengan performa kuat rekan setim, Enea Bastianini.
Kekurangan dalam balapan pun tidak satu-satunya tantangan yang dihadapi pembalap berusia 24 tahun tersebut pada musim ini.
Kredibilitas Marini dipertanyakan setelah dia mendapat motor terbaru Ducati, karena kemampuan finansial VR46, sementara Bastianini tetap memakai motor lama.
Catatan tiga kemenangan Bastianini tidak membantu Marini yang tak pernah finis di posisi 10 besar dalam enam balapan pertama.
Ketika musim ini terlihat akan menjadi bencana, Marini mulai menemukan sentuhannya hingga konsisten finis di posisi enam besar dalam tiga balapan terakhir.
Pada balapan terakhir MotoGP Jerman, di mana dia finis kelima, Marini percaya dia punya modal yang cukup untuk finis di posisi tiga besar.
"Saya inginnya bisa bersaing untuk posisi ini lebih cepat tetapi saya mengalami kesulitan pada awal musim," kata Marini, dilansir dari The-Race.
Baca Juga: Curi Perhatian Lagi, Adik Rossi Sayangkan Gagal Raih Podium pada MotoGP Jerman 2022