Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pasangan ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti, melanjutkan catatan positif mereka pada Malaysia Open 2022 dengan lolos ke semifinal.
Bertanding di Axiata Arena, Kuala Lumpur, Jumat (1/7/2022), Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti mengalahkan Chen Qing Chen/Jia Yi Fan (China) yang merupakan peraih medali perak Olimpiade Tokyo 2020, 14-21, 21-13, 21-16.
Kemenangan ini juga membuat Apriyani/Fadia revans setelah sebelumnya kalah dari Chen/Jia pada final Indonesia Masters 2022. Rekor pertemuan untuk kedua pasang pemain menjadi imbang 1-1.
Baca Juga: Malaysia Open 2022 - Kurang Fokus Febby/Ribka Gagal ke Semifinal
"Puji syukur Alhamdulillah hari ini bisa diberikan kemenangan. Kualitas mereka sangat bagus, tadi kami sempat kehilangan banyak poin di akhir-akhir gim ketiga. Beruntung kami bisa kembali meraih poin," kata Apriyani dilansir BolaSport.com dari PBSI.
Berbekal kemenangan pada gim kedua, Apriyani/Fadia mengawal gim penentuan dengan memimpin 6-2.
Keunggulan Apriyani/Fadia lanjutkan hingga skor 9-2. Chen/Jia berusaha mendekat 3-9, tetapi Apriyani/Fadia mengunci interval dengan memimpin 11-3.
Chen/Jia berusaha lepas dari tekanan, tetapi Apriyani/Fadia meneruskan dominasi hingga 18-7.
Chen/Jia menambah angka hingga 15-18 setelah mencetak delapan poin beruntun. Apriyani/Fadia selanjutnya menambah angka dan menyentuh match point, 20-15.
Chen/Jia menambah satu angka, tetapi Apriyani/Fadia berhasil mengunci angka 21 lebih dulu.
"Kami sudah tahu pola permainan mereka. Jadi tadi saat sudah ketemu caranya, kami hanya konsisten dengan pola itu," ucap Apriyani.
"Fokus satu poin demi satu poin karena kalau kami main bagus, tetapi tidak konsisten akan sulit melawan mereka. Itu yang kami ubah dari saat final Indonesia Masters," aku Apriyani.
Baca Juga: Malaysia Open 2022 - Tembus Semifinal, Jonatan Menantikan Pertemuan dengan Axelsen
"Kami tadi kurang antisipasi dengan perubahan pola mereka sehingga sempat kehilangan banyak poin di akhir-akhir. Mereka mempercepat dan lebih menekan. Tadi akhirnya coba untuk sabar dan mengeluarkan aura positif, pada akhirnya bisa."
Sementara itu, Fadia mengaku sedikit tegang saat menjalani pertandingan peremoat final.
"Tetapi, saya fokus saja satu poin demi satu poin. Mereka juga ternyata tidak menyerah, kualitasnya tetap bagus jadi saya pikir satu poin itu sangat penting," kata Fadia.
"Ini jadi pelajaran ke depan. Belum puas, kita mau juara. Harus haus juara," ujar Fadia.