Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Saya menderita masalah kesehatan mental pada 2019. Nenek meninggal, kakek meninggal, ayah didiagnosis leukemia, saya kehilangan anjing dan mengemudi dalam keadaan mabuk, yang bukan saya," kata Drinkwater seperti dikutip BolaSport.com dari Marca.
"Saya membuat kesalahan besar. Saya juga berjuang untuk putra saya, hal-hal itu terus terjadi dan memakan korban," lanjut Drinkwater.
Drinkwater juga menceritakan bagaimana Maurizio Sarri yang menjadi pelatih Chelsea saat itu tidak menginginkan keberadaannya pada awal musim 2018-2019.
"Saya lega karena jelas itu bukan situasi yang baik untuk saya atau klub," ucap Drinkwater .
"Saya marah karena bagaimana itu hilang dan bagaimana saya diperlakukan. Itu sudah lama terjadi."
Baca Juga: Tiga Alasan Thomas Tuchel Serius Kejar Raheem Sterling
"Itu sampai jam terakhir jendela transfer dan saya ditarik ke kantor, tidak diharapkan sama sekali."
"Jangan berpikir Anda akan berada dalam rencana kami'. Ini perkataan Sarri, yang diterjemahkan oleh Gianfranco Zola. Saya seperti bilang: 'Apa?'," imbuh Drinkwater.
Meski demikian, gelandang jebolan akademi Manchester United itu mengaku tertolong setelah mendapatkan bantuan dari psikolog.
Kini, Drinkwater masih berstatus tanpa klub dan masih belum menentukan masa depan kariernya.
"Saya tidak berpikir saya depresi, tetapi saya menemui psikolog olahraga dan jika tidak, saya pasti berpikir bisa menjadi seperti itu karena saya hanya berjuang dan berjuang, dan hal itu tidak membantu siapa pun," tutur Drinkwater.