Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Cerita Francesco Bagnaia yang Matang di Semua Level Berkat Valentino Rossi

By Muhamad Husein - Kamis, 28 Juli 2022 | 15:30 WIB
Pembalap Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia, berpose sambil tersenyum usai meraih kemenangan MotoGP Belanda 2022 di Sirkuit Assen, Minggu (26/6/2022). (DOK. MOTOGP.COM)

BOLASPORT.COM - Pembalap Ducati Lenovo Team, Francesco Bagnaia, mengungkap pentingnya peran Valentino Rossi yang membawanya bisa sampai ke level terbaiknya di MotoGP.

Francesco Bagnaia saat ini sudah memasuki tahun kedua membela tim pabrikan Ducati pada Kejuaraan MotoGP.

Pada tahun pertamanya, Francesco Bagnaia berhasil tampil menjanjikan dengan menutup musim di posisi runner up.

Sebenarnya pembalap asal Italia itu sempat membuka asa dalam merebut gelar juara perdana saat di tahun pertama bersama Ducati Lenovo Team.

Namun sayangnya kecelakaan pada balapan MotoGP Emilia Romagna membuat pemuncak klasemen, Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha) mengunci gelar juara lebih cepat.

 

Baca Juga: Blak-blakan Bos Repsol Honda, Neraka Marc Marquez Dkk Bermula dari MotoGP Indonesia 2022

Bagnaia yang gagal menjadi juara masih membuktikan diri dengan tampil impresif pada dua balapan terakhir.

Dia sukses mencapai garis finis pertama secara beruntun pada balapan di Algarve dan Valencia.

Rasa penasaran Bagnaia dalam menjadi juara tak berakhir di situ saja, pada tahun ini yakni MotoGP 2022 dia kembali menjadi penantang gelar melawan Quartararo.

Kendati terpaut 66 puncak klasemen, penampilan Bagnaia seiring berjalannya waktu semakin meningkat dalam menutup paruh pertama kejuaraan.

Pembalap yang akrab disapa Pecco itu tercatat sudah mengoleksi tiga kemenangan meski sempat tersandung di awal musim.

Dalam perjalanan kariernya yang semakin berkembang, dia tak lupa sosok penting yang membawanya hingga level sekarang ini.

Sosok yang dimaksud Bagnaia adalah Valentino Rossi yang sudah membangun akademi dan mengajarkannya banyak hal tentang balapan.

"Datang ke akademi mengubah saya. Saya berusia enam belas tahun, saya tidak memiliki lisensi, saya tidak ditemani oleh orang tua saya untuk ke sana kemari," kata Bagnaia dikutip BolaSport.com dari Motosan.es.

"Saya harus naik taksi ke gym atau berlatih di ranch. Saya segera mendapatkan apartemen dengan Baldassari, yang juga pada saat itu salah satu pembalap di akademi.

"Sebelumnya, saya hanyalah anak kecil. Meskipun saya ingin menjadi pembalap tercepat, saya selalu tertarik untuk bergaul dengan teman-teman saya".

"Akademi banyak membantu saya untuk tumbuh dewasa. Berkat Valentino saya menjadi lebih dewasa dan lebih baik di semua level."

"Saya sekarang mengerti apa yang paling penting bagi saya," tutup Bagnaia.

 Baca Juga: Masih Ada Muridnya, Valentino Rossi Minta Penggemar MotoGP Jangan Jadi Fans Kardus

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P