Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Salah satunya keputusan yang lamban dari Puig adalah menentukan pembalap anyar.
Pembalap Suzuki, Joan Mir, sudah sejak lama diisukan paling kencang akan merapat ke Honda.
Namun hingga kini belum ada tanda-tanda Honda akan mengamankan jasa juara dunia 2020 itu.
“Mir sudah selayaknya pergi ke HRC. Bagi saya, terlihat aneh kalau dia tidak punya motor musim depan,” ujar Pernat dikutip BolaSport.com dari Motosan.
Tak hanya itu, terlalu bergantung kepada Marc Marquez hampir satu dekade terakhir juga tak lepas dari buruknya performa pembalap saat ini.
Oleh karena itu, Pernat menyebut Davide Brivio merupakan orang yang tepat untuk menggantikan posisi Alberto Puig.
Baca Juga: Aprilia Berduka, Mekanik Mereka Berpulang di Tengah Perjuangan Rebut Gelar MotoGP
“Situasinya kacau. Honda adalah motor paling buruk di trek. Hipotesis (menghadirkan) Davide Brivio perlu dipertimbangkan,” ucap Pernat.
“Dia tahu kondisi pabrikan Jepang, dia paham bagaimana membentuk grup. Dia juga andal dalam memilih pembalap. Dia adalah figur sempurna," ujar Pernat.
Gosip Brivio akan merapat ke Honda memang sudah panas sejak bulan Juni kemarin.
Usai membawa Suzuki meraih gelar juara dunia pada MotoGP 2020.
Brivio kini beralih ke ajang balap mobil paling bergengsi Formula One dengan menjadi direktur balap Alpine F1 Team yang menaungi Fernando Alonso dan Esteban Ocon.
Baca Juga: Bos Repsol Honda Salah Sangka, Motor Tak Kompetitif pada MotoGP 2022