Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Firza yang merupakan anak pertama dari dua bersaudara serta ibunya yang bekerja sebagai sales dan ayahnya yang berprofesi sebagai operator kapal.
“Ibu saya sales sedangkan bapak operator kapal. Saya anak pertama dan punya adik satu,” kata Firza.
“Motivasi saya bisa memberikan orang tua rumah,” ucap Firza.
Sebelum menjadi atlet, Firza mengakui sempat tak serius menekuni menjadi pelari seperti saat ini. Bahkan ia sempat berhenti latihan saat masih duduk di bangku sekolah menengah pertama.
Namun, Firza yang saat itu masih nakal dan hanya main-main saja. Diminta ayahnya untuk masuk ke pondok pesantren saja jika tak ingin melanjutkan latihannya.
“Saya tidak mau mondok, jadi saya memilih mulai serius latihan lagi,” ujar Firza.
Baca Juga: ASEAN Para Games 2022 – Hari Ini, Indonesia Siap Panen Emas Lagi dari Atletik
Hingga akhirnya Firza bertemu dengan sosok yang berjasa untuk membawanya sebagai para atletik Indonesia.
“Saya bertemu Pak Irul dan diajak latihan bersama orang-orang yang kondisinya fisiknya sama seperti saya,” ucapnya.
“Ikut panggilan Pelatnas baru dua bulan lalu. Bersyukur langsung dapat emas pada ASEAN Para Games kali ini,” ujar Firza.