Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pada malam 1 Juli 1994, lima hari setelah tersingkirnya Kolombia dari Piala Dunia 1994, Escobar menelepon teman-temannya dan mereka pergi ke sebuah bar di lingkungan El Poblado di Medellín, sebelum melajutkan ke toko minuman keras.
Tak lama kemudian, mereka tiba di klub malam El Indio dengan teman-temannya berpisah.
Sekitar pukul tiga keesokan paginya, Escobar sedang sendirian di tempat parkir El Indio, di dalam mobilnya, seketika tiga pria muncul.
Terjadi perdebatan hebat antara Escobar dan tiga pria tersebut dengan berujung pada keluarnya pistol dari salah satu orang.
Escobar diketahui mengalami luka tembakan sebanyak enam kali dengan pistol kaliber 38.
Dilaporkan bahwa si pembunuh berteriak gol setelah setiap tembakan, sekali untuk setiap kali komentator sepak bola Amerika Selatan mengatakannya selama siaran.
Kelompok itu kemudian pergi dengan pick up Toyota meninggalkan Escobar hingga mati kehabisan darah.
Nyawa Escobar tak tertolong setelah sempat mendapatkan perawatan medis selama 45 menit setelah dilarikan ke rumah sakit.
Selidik punya selidik, Escobar disebut dibunuh oleh kartel yang memasang taruhan besar timnas Kolombia dan kalah.
Beberapa hari kemudian, si pembunuh diidentifikasi sebagai pengawal bos kartel bernama Humberto Castro Munoz yang mengaku telah membunuh Escobar.
Munoz menerima hukuman 43 tahun penjara, tetapi dia hanya menjalani 11 tahun setelah itu dia dibebaskan karena berperilaku baik.