Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Bahkan Rina terpaksa bekerja menjadi pembantu rumah tangga dan tukang ojek untuk memenuhi kebutuhan dan uang jajanya.
Baru pada tahun 2010, Rina mulai tertarik dengan olahraga bulu tangkis. Bermula dari menjadi wasit pada turnamen-turnamen antar kampung.
"Saya pertama main bulu tangkis dari 2010, itu saya main bulu tangkis di kampung-kampung. Di tempat asal saya di Tasikmalaya," ujar Rina.
"Kebetulan di depan rumah saya ada gor, saya sering main disitu.
Dulu sebenarnya tidak suka main bulu tangkis, karena gak pede main karena postur tubuh saya," kata Rina.
"Jadi saya ngewasitin aja dibayar Rp2000 per-satu game buat jajan," ujarnya.
Baca Juga: Piala Presiden 2022 - Fadia/Ribka 'Pemanasan' dengan Tontowi/Liliyana Jelang Kejuaraan Dunia 2022
Tak hanya ingin menjadi wasit, Rina penasaran dan meminjam raket saat orang-orang sedang beristirahat.
"Pas pemain pada istirahat, karena penasaran saya minjem raket dan coba-coba main," ujar Rina.
Mulai dari situ, Rina makin bersemangat latihan sendiri di rumah.
Akan tetapi, Rina hanya berlatih dengan alat seadanya karena tidak mampu memberi raket.