Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Diah mengaku sempat mengalami depresi. Selama dua tahun dia hanya berdiam diri dan tidak tahu apa yang akan dilakukannya.
Trauma yang timbul karena cedera membuat Diah menangis setiap kali melihat lapangan voli. Untungnya, motivasi dari keluarga sendiri membuatnya bangkit.
Saudara kembar Diah adalah pemain yang sedang berkarir bersama klub Proliga, BJB Tandamata, yaitu Dian Pratiwi.
"Yang membuat saya bangkit, saya melihat saudara kembar saya makin naik di voli. Jadi mau sampai kapan saya begini," katanya.
"Dorongan dari diri sendiri dan orang lain juga banyak. Terutama keluarga. Karena kedua orang tua saya juga atlet voli."
"Mereka sangat support saya walau saya di voli duduk. Mereka tidak memandang itu. Mereka anggap semuanya sama."
Akhirnya Diah memutuskan untuk bergabung bersama NPC dan melanjutkan karir di olahraga yang diimpikannya sejak kecil.
Diah tak ingin menikmati keberhasilannya sendiri.
Diah tak lupa memanjatkan syukur kepada Sang Pencipta. Dia menyebut medali emas yang diraihnya kali ini adalah jawaban atas doa-doanya.
"Ini (medali emas) berkat hasil sabar saya, ini hadiah dari Tuhan," ucap Diah mengakhiri.
Baca Juga: ASEAN Para Games 2022 - Misi Tersembunyi Atlet Para-angkat Beban di Balik Emas