Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Baca Juga: ASEAN Para Games 2022 - Pengorbanan Suwarti Demi Tampil di Event Lebih Besar
Bahkan Kholidin sudah sering merasakan berbagai kejuaraan panahan di tingkat nasional.
Namun, peristiwa nahas menimpanya pada 2017. Saat itu, dia terjatuh saat sedang memanjat pohon kelapa.
Tak tanggung-tanggung Kholidin terjatuh dari ketinggian kurang lebih sembilan meter.
Hal tersebut yang membuat salah satu tangan kanannya cedera dan terpaksa diamputasi.
"Tiga bulan saya hanya belajar bangun, dan berjalan. Akhirnya saya mulai ambil busur dan anak panah," ucap Kholidin.
"Namun bingung mau nariknya pakai apa, karena tangan saya kini tinggal satu. Namun ternyata setelah berdoa, Allah kasih jalan."
"Akhirnya saya putuskan narik pakai mulut, dengan sebelumnya ada tambahan senar untuk menariknya. Setelah bisa nembak dan masuk bidikan, saya senang sekali."
Akan tetapi adaptasi yang dilakukan oleh Kholidin tidaklah mudah, perlu waktu yang cukup lama untuk adaptasi menarik busur dengan mulut.
Namun dibalik kegigihannya untuk terjun ke olahraga panahan meski memiliki keterbatasan Kholidin juga pernah menjadi tukang bubur.