Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Catatan buruk sang juara bertahan berlanjut.
Pada balapan sebelumnya yaitu MotoGP Belanda, juga dimenangi Quartararo tahun lalu, El Diablo gagal finis karena kesalahan sendiri.
Quartararo makin was-was karena saat dia kehilangan banyak poin, pesaingnya, Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo), memborong dua kemenangan.
Keunggulan 91 poin yang hampir mustahil untuk dipangkas Bagnaia berkurang menjadi 49 poin hanya dalam dua seri terakhir.
"Jika Anda melihat dua balapan terakhir, kami hampir kehilangan poin dua balapan," ucap Quartararo.
"Tentu saja saya lebih mempertimbangkan Pecco (Bagnaia) dalam persaingan gelar."
"Kami harus membiasakannya karena mereka punya lebih banyak pengalaman dan motor di lintasan."
Quartararo menyoroti banyaknya motor Ducati di lintasan telah membantu rivalnya untuk meningkat selama akhir pekan.
Sementara Yamaha "hanya" menurunkan empat motor di lintasan, Ducati memiliki delapan motor dengan empat di antaranya punya spesifikasi sama seperti Bagnaia.