Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Ketiga pemain tersebut mendapatkan pelecehan rasialis dari para pendukung timnas Inggris.
Hal itu dikarenakan ketiganya gagal mengeksekusi penalti pada final EURO 2020 melawan timnas Italia.
Teknologi AI sebenarnya sudah coba diterapkan baru-baru ini dan mendapatkan data yang cukup mengejutkan.
Sebanyak 38 persen data ujaran kebencian di media sosial merupakan pelecehan rasialis yang dilakukan oleh pendukung timnas dari asal negara pemain yang bersangkutan.
Selain itu, tindakan pelecehan dilakukan oleh akun asli yang bisa dilacak langsung oleh pihak berwajib.
Artinya, banyak para pendukung yang dengan berani dan sadar melakukan hal tersebut.
Baca Juga: Peserta Piala Dunia - Profil Timnas Ekuador, Kejutan Terbesar Amerika Selatan
Dengan teknologi baru yang akan diterapkan di Piala Dunia 2022, ujaran kebencian dan diskriminasi yang datang dari media sosial akan langsung diblokir aksesnya sehingga para pemain yang menjadi sasaran ujaran kebencian tidak membaca pesan tersebut.
Presiden FIFA, Gianni Infantino, menyebut kalau langkah ini menjadi salah satu komitmen FIFA untuk melindungi para pemain.