Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Semakin besar jumlah gol yang lahir dibandingkan nilai xG, maka semakin efektif seorang pemain dalam memanfaatkan peluang.
Sebaliknya, jika angka harapan gol itu lebih tinggi daripada realisasi sebenarnya, maka tandanya pemain tersebut lebih sering membuang peluang.
Kasus tersebut menjadi problem yang dialami para striker Chelsea beberapa musim terakhir.
Ketiadaan sosok penjamin dua digit gol semusim bisa menjadi kelemahan yang dimanfaatkan lawan.
Kai Havertz dkk memang dapat menjuarai Liga Champions di tengah keterbatasan ini.
Akan tetapi, tak bisa dimungkiri bahwa Chelsea tetap merindukan sosok bomber tajam, target man ulung, yang bisa memberikan jaminan gelontoran gol dan kemampuan killing the game lebih awal.
Kemampuan itulah yang gagal dipraktikkan Romelu Lukaku atau Timo Werner sehingga mereka terdepak di bursa transfer musim panas ini.
Sementara itu, Chelsea sendiri gagal mendapatkan sosok idaman semodel Robert Lewandowski.
Bukankah Tuchel sudah merekrut Raheem Sterling, yang punya rekam jejak bagus soal perolehan gol di Manchester City?