Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Reaksi beragam muncul ketika pembalap mendengarnya dalam pertemuan Komite Keselamatan setelah latihan bebas kedua.
Sebagian pembalap cukup antusias, sebagian lain memilih mengetahui detailnya terlebih dahulu, dan ada juga yang tidak sepakat.
Mereka hanya satu suara ketika mengungkapkan kekecewaan karena tidak dimintai pendapat mengenai rencana ini.
"Kami adalah pembalapnya dan mereka tidak akan rugi jika bertanya kepada kami sebelumnya," ujar pembalap Repsol Honda, Pol Espargaro.
"Idenya adalah kami mengambil risiko ganda dengan melakukan pekerjaan yang sama untuk bayaran yang sama."
"Kami balapan dua kali dalam sebuah akhir pekan dan lebih banyak balapan artinya lebih banyak risikonya," imbuh pembalap yang akan berseragam Tech3 GASGAS itu.
Keluhan Espargaro diamini pembalap Gresini, Fabio Di Giannantonio, yang bahkan melontarkan ide agar pembalap membentuk perhimpunan agar memiliki suara.
Adapun perihal kritik terhadap rencana balapan sprint, Di Giannantonio mengingatkan bagaimana MotoGP dalam semusim menggelar jauh lebih banyak seri daripada WSBK.
"Kami mencoba meniru F1 dan World SBK tanpa menyadari bahwa kami memiliki 22 balapan di berbagai penjuru dunia dan setiap balapan berlangsung sepekan," katanya.
Baca Juga: 2 Tahun Lagi, Pembalap MotoGP Bakal Lomba Pakai Ban dari Kulit Jeruk