Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pada semifinal Hendra dan Ahsan mengalahkan rekan senegara, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, yang sedang on-fire.
Mentalitas juara Ahsan dan Hendra terlihat dalam pertandingan ketika mereka mampu bangkit dari ketertinggalan.
Pada gim pertama Ahsan/Hendra membalikkan keadaan dari tertinggal 7-15 menjadi menang dengan skor 23-21.
Kembali tertekan pada gim kedua, Ahsan/Hendra merespons dengan menguasai gim penentuan untuk menang dengan skor akhir 23-21, 12-21, 21-16.
"Ahsan/Hendra terlihat sangat fokus di turnamen ini. Di lapangan semangat tidak mau kalahnya terasa," kata Rian dalam rilis Tim Humas dan Media PP PBSI.
"Ahsan/Hendra mengubah strategi di akhir-akhir gim pertama dengan memperlambat tempo dan bermain balik serang," ungkap Fajar.
"Di awal gim kami sudah nyaman karena mereka ikut pola kita yang cepat," sambung pemain yang masih mentas di level junior saat Ahsan/Hendra menjadi juara dunia.
Kemenangan ini makin mendekatkan Ahsan/Hendra dengan gelar juara dunia keempat mereka sejak dipasangkan pada 2012.
Sekadar informasi saja, Ahsan/Hendra sejauh ini belum pernah kalah pada Kejuaaan Dunia dalam empat keikutsertaaan pada 2013, 2015, 2019, dan 2022.