Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Hendra Setiawan ke Gunung Olympus, Calon Dewa Pertama dari Indonesia pada Kejuaraan Dunia

By Ardhianto Wahyu Indraputra - Sabtu, 27 Agustus 2022 | 13:56 WIB
Aksi pasangan ganda putra Indonesia, Hendra Setiawan dan Mohammad Ahsan, pada semifinal Kejuaraan Dunia 2022 di Tokyo Metropolitan Gymnasium, Jepang, 27 Agustus 2022. (ERIKA SAWAUCHI/BADMINTON PHOTO)

BOLASPORT.COM - Pebulu tangkis ganda putra, Hendra Setiawan, berpeluang mencetak sejarah apabila merebut medali emas Kejuaraan Dunia 2022.

Dunia bulu tangkis memberi Hendra Setiawan label legenda bukannya tanpa alasan.

Hendra Setiawan menjadi salah satu pebulu tangkis bertabur gelar yang hidup dan masih bertanding pada era sekarang.

Lemari trofi Hendra hampir komplet dengan medali emas dari turnamen mayor seperti Olimpiade, Piala Thomas, Kejuaraan Dunia, Asian Games.

Menjadi pasangan nomor satu dunia? Pernah.

Pemain yang dijulukiPembunuh Berdarah Dingin karena ekspresi datarnya melakukannya bersama dua partner berbeda yaitu Markis Kido dan Mohammad Ahsan.

Selain itu Hendra punya keunikan yang membedakannya dengan pemain papan atas lainnya yaitu karier yang seolah abadi.

Sejak bergabung dengan pelatnas pada 2002, pemain asal Pemalang itu setidaknya sekali mencapai final turnamen di setiap tahunnya. Itu 21 tahun lamanya!

Sabtu (27/8/2022), dua hari setelah ulang tahun ke-38, Hendra mencetak pencapaian penting lainnya dengan lolos ke final Kejuaraan Dunia 2022.

Baca Juga: Hasil Kejuaraan Dunia 2022 - Kebangkitan Ahsan/Hendra Atasi Fajar/Rian, Final Ke-4 untuk Daddies

Pada semifinal Hendra dan Ahsan mengalahkan rekan senegara, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, yang sedang on-fire.

Mentalitas juara Ahsan dan Hendra terlihat dalam pertandingan ketika mereka mampu bangkit dari ketertinggalan.

Pada gim pertama Ahsan/Hendra membalikkan keadaan dari tertinggal 7-15 menjadi menang dengan skor 23-21.

Kembali tertekan pada gim kedua, Ahsan/Hendra merespons dengan menguasai gim penentuan untuk menang dengan skor akhir 23-21, 12-21, 21-16.

"Ahsan/Hendra terlihat sangat fokus di turnamen ini. Di lapangan semangat tidak mau kalahnya terasa," kata Rian dalam rilis Tim Humas dan Media PP PBSI.

"Ahsan/Hendra mengubah strategi di akhir-akhir gim pertama dengan memperlambat tempo dan bermain balik serang," ungkap Fajar.

"Di awal gim kami sudah nyaman karena mereka ikut pola kita yang cepat," sambung pemain yang masih mentas di level junior saat Ahsan/Hendra menjadi juara dunia.

Kemenangan ini makin mendekatkan Ahsan/Hendra dengan gelar juara dunia keempat mereka sejak dipasangkan pada 2012.

Sekadar informasi saja, Ahsan/Hendra sejauh ini belum pernah kalah pada Kejuaaan Dunia dalam empat keikutsertaaan pada 2013, 2015, 2019, dan 2022.

Baca Juga: Kejuaraan Dunia 2022 - Cara Cerdik Ahsan/Hendra Capai Final, Hingga Rahasia Tampil Gacor di Usia Senja

Khusus Hendra, gelar juara pada hari Minggu besok akan mengangkat derajatnya sebagai pemain Indonesia tersukses pada Kejuaraan Dunia.

Saat ini Hendra berbagi tempat dengan Liliyana Natsir dalam rekor pebulu tangkis Indonesia dengan gelar juara dunia terbanyak.

Hendra dan Liliyana sama-sama empat kali menjadi juara dunia.

Hendra mendapat satu medali emas lainnya bersama Markis Kido pada Kejuaraan Dunia 2007 di Malaysia.

Tambahan satu gelar dari Kejuaraan Dunia tak hanya membuat Hendra menjadi pemain tersukses di tanah air tetapi dunia.

BWF Badminton mencatat rekor medali emas terbanyak pada Kejuaraan Dunia adalah lima keping dan baru ada tiga pemain yang mampu meraihnya.

Mereka adalah Lin Dan (tunggal putra) dan Zhao Yun Lei (ganda putri, ganda campuran) dari China serta Park Joo-bong (ganda putra, ganda campuran) dari Korea Selatan.

Final Kejuaraan Dunia 2022 pun ibarat perjalanan menuju Gunung Olympus, rumah para dewa dalam mitologi Yunani, bagi Hendra.

Tentunya pintu gerbang belum terbuka bagi Hendra.

Baca Juga: Kejuaraan Dunia 2022 - Indonesia Vs Malaysia di Final, Daddies Ditantang Si Rival Terkutuk Chia/Soh

Bersama Ahsan, Hendra terlebih dahulu harus mengatasi perlawanan Aaron Chia/Soh Wooi Yik dari Malaysia pada final Kejuaraan Dunia 2022.

Chia/Soh juga mengejar titel "dewa" di negaranya karena berpeluang menjadi juara dunia bulu tangkis pertama dari Negeri Jiran.

Melihat rekor pertemuan, Ahsan/Hendra lebih sering menang dengan 7 kemenangan dan 3 kekalahan atas Chia/Soh.

Akan tetapi, Chia/Soh boleh percaya diri menatap pertandingan besok.

Mereka memenangi dua pertemuan terakhir dengan Ahsan/Hendra pada Olimpiade Tokyo 2020 dan Malaysia Open 2022.

Sadar dengan usia yang tak lagi muda, Ahsan/Hendra lebih fokus dengan pemulihan fisik agar bisa tampil dengan kondisi prima.

"Saya belum memikirkan pertandingan besok," kata Ahsan di mixed zone setelah pertandingan.

"Saya pikir kami perlu lebih banyak istirahat dan berdoa untuk pertandingan berikutnya," ucap pemain yang akan berulang tahun ke-35 pada 4 September nanti.

"Kami harus tetap fokus karena tidak mudah bermain di final dan kami akan melakukan yang terbaik besok," sambung Hendra.

Baca Juga: Kejuaraan Dunia 2022 - Jadi Korban Ahsan/Hendra, Fajar/Rian Kecewa Asa Upgrade Medali Sirna

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P