Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Pada awal pertandingan kami memang terlambat bangkit karena komunikasi kami belum baik," kata Alim dikutip BolaSport.com dari NPC Indonesia.
"Namun setelah interval gim pertama, kami mulai memperbaiki komunikasi sehingga penampilan kami juga ikut membaik."
Senada dengan Alim, Fredy juga mengakui bahwa komunikasi memang memegang peranan penting dalam pertandingan final ini.
"Komunikasi memang penting bagi kami dalam pertandingan tadi. Kami juga saling mengingatkan untuk lebih fokus lagi dan lebih tenang," ujar Fredy.
"Tidak ada kendala berarti saat bertemu Hafiz dan Qonita karena mereka merupakan pasangan baru."
Selain Fredy/Khalimatus, gelar juara dari sektor tunggal putra SU5 bisa diraih oleh Dheva Anrimusthi.
Dheva tampil baaik pada laga final dengan mengalahkan unggulan pertama asal Polandia, Bartlomeij Mroz lewat dua gim langsung 21-9 dan 21-19.
"Kami sudah saling bertemu. Terakhir kami bertanding di Paralimpiade Tokyo 2020. Pada pertandingan tadi saya hanya fokus untuk meraih satu demi satu poin. Saya bermain nothing to lose," kata Dheva.
Sementara itu dari ganda campuran SH6, pasangan Subhan/Rina Marlina memastikan diri sebagai juara setelah merebut kemenangan pada pertandingan ketiga round robin.
Subhan/Rina menang mudah atas pasangan Hector Jesus Salva Tunque (Peru)/Oliwia Szmigiel (Polandia) 21-2 dan 21-4.
Gelar juara bagi Indonesia bertambah lagi dari tunggal putra SL3 yang diwakili Ukun Rukaendi setelah di final mengalahkan Jagadesh Dilli dari India dengan dua gim langsung 21-15 21-14.
Baca Juga: Kejuaraan Dunia 2022 - Dinanti Pencapaian Bersejarah, Chia/Soh Mau All Out Lawan Ahsan/Hendra