Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Hanya saja Honda kalah berani dalam memberi tawaran. Mereka hanya menyodorkan tempat di tim satelit kepada MIr sementara Suzuki menyiapkan posisi yang lebih mentereng di tim pabrikan mereka.
Walau akhirnya meraih sukses bersama Suzuki dengan menjuarai MotoGP pada 2020, Mir kembali dihadapkan dengan peluang "pulang kampung" ke Honda.
Segera setelah Suzuki mengumumkan akan mundur dari MotoGP pada akhir musim, pembalap asal Mallorca, Spanyol, itu segera dikait-kaitkan dengan satu kursi di tim Repsol Honda.
Rumor kepindahan Mir makin panas ketika Pol Espargaro menyatakan tidak memiliki masa depan di Repsol Honda.
Mir dan manajernya, Paco Sanchez, tidak menutup-nutupi adanya negosiasi.
Bahkan dalam satu kesempatan, Sanchez melemparkan ultimatum bahwa opsi Mir untuk musim depan hanya ada dua yaitu bergabung dengan Repsol Honda atau menepi dari kompetisi.
Di tengah isu perdebatan soal bayaran, Mir membeberkan bahwa upayanya memborong kru-krunya dari Suzuki menjadi penyebab alotnya proses negosiasi dengan Honda.
"Saya tidak ingin menghancurkan sebuah tim tetapi penting untuk terlebih dahulu memahami apa yang ingin dilakukan tim kepada orang-orang yang ada di sana," kata Mir, dikutip dari The-Race.
"Lalu kami melihat kemungkinan membawa beberapa orang dari Suzuki, karena mereka menganggur, tetapi saya tidak ingin membawa kru saya ke tim lain jika posisinya sudah terisi."
Baca Juga: Tak Ada Valentino Rossi dan Marc Marquez, MotoGP di Ambang Kiamat?