Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Gregoria sempat linglung alias hilang arah dan bingung dalam menentukan pola permain dan strategi guna menggempur Pai Yu Po.
Alhasil, keunggulan yang sudah di tangan harus terbang hingga akhirnya Gregoria harus rela memainkan gim ketiga.
Hal ini tentu tidak boleh terulang saat Gregoria bertanding pada babak perempat final mengigat lawan yang dihadapi semakin berat.
"Di gim kedua permainan saya hilang sama sekali, sudah unggul lima poin lalu terkejar dan malah bingung sendiri mau main seperti apa," ucap Gregoria.
"Kalau lawan yang jauh di atas rugi sekali bila terjadi seperti itu, besok inginnya bisa main lebih lepas, tenang dan bagus," tuturnya menambahkan.
Untuk babak delapan besar, tunggal putri peringkat ke-23 itu menunggu pemenang laga antara Zhang Beiwen (Amerika Serikat) dan Chen Yu Fei (China).
Di atas kertas, Chen Yu Fei memiliki potensi besar untuk menjadi lawan Gregoria.
"Lawan Zhang Beiwen atau Chen Yu Fei di delapan besar tentunya bukan laga yang mudah.," kata Gregoria menjelaskan.\
"Saya sudah lama sekali tidak bertemu keduanya, nanti saya bisa pelajari permainan mereka dari video."
"Tapi yang terpenting sekarang bagaimana percaya diri dulu dengan kemampuan yang saya punya, pokoknya kejadian nge-blank seperti tadi tidak boleh terulang lagi," imbuhnya.
Baca Juga: Hasil Japan Open 2022 - Chico ke Perempat Final, Nyawa Tunggal Putra Indonesia Masih Ada