Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Saya tidak tahu, saya juga bingung seperti kalian."
Masih menurut The-Race, perseteruan antara manajer Gardner, Paco Sanchez, dengan KTM disinyalir menjadi penyebabnya.
Sanchez sempat mengkritik KTM karena kurangnya dukungan yang diterima Gardner di Tech3 musim ini.
Kritik keras Sanchez tidak diterima dengan baik oleh KTM.
"Paco tidak pernah melewatkan kesempatan untuk mengeluh tentang kami," kata Direktur Motorsport KTM, Pit Beirer, kepada Speedweek pada Mei lalu.
Beirer lebih lanjut menyebut manajer seperti Sanchez adalah "bencana terburuk, selain Covid" yang melanda MotoGP dalam beberapa tahun terakhir.
CEO KTM, Stefan Pierer, telah mencoba meredam isu konflik dengan mengatakan bahwa pihaknya akan memberi kesempatan lebih kepada Gardner.
Akan tetapi, sikap KTM secara perlahan berubah.
KTM kini lebih memilih mempromosikan Augusto Fernandez, bukan adik Raul Fernandez, dari tim junior mereka di Moto2 sebagai pengganti Gardner.
Gardner sendiri mengaku sakit hati dengan perlakuan KTM, lebih-lebih setelah musim lalu dia mempersembahkan gelar juara Moto2 bagi mereka.
"Saya hanya merasa sedikit tertipu dengan dunia balap motor saat ini," ucap Gardner.
"Tentunya saya ingin tetap berlomba. Saya mendapat sejumlah tawaran, untuk bertahan di paddock, tentunya bukan dari kelas MotoGP. Tapi saya belum yakin."
Baca Juga: MotoGP San Marino 2022 - Bagnaia, Mungkin Sebaiknya Dengarkan Saran Rossi Kali Ini