Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Walau Bastianini merespons dengan mencetak lap tercepat, walau membuat kesalahan (!), dia hanya bisa menempel Bagnaia di garis finis tanpa menyalip.
Di luar lintasan, bukan penonton saja yang menahan napas tetapi juga kru tim dari kedua pembalap.
Namun, reaksi kurang senang ditunjukkan CEO Ducati, Claudio Domenicali.
Domenicalli menyebut manuver Bastianini di Tikungan 4 tidak perlu karena berisiko menyebabkan insiden yang membuat kedua pembalap merugi.
"Kami sudah berbicara dengan pembalap-pembalap kami dan mereka paham agar jangan terlalu agresif dengan satu sama lain," ujar Domenicali, dilansir dari Corsedimoto.
"Saya pikir Enea bertindak bagus sampai lap terakhir, kemudian pengereman pada lap terakhir seharusnya bisa disimpan karena dia mengambil risiko terlalu besar, kami tidak menyukainya."
Ducati memang punya pengalaman buruk ketika kedua pembalap "saling tembak".
Pada MotoGP Argentina musim 2016, podium ganda yang sudah di depan mata sirna ketika upaya Andrea Iannone menyalip Andrea Dovizioso membuat keduanya terseret di gravel.
Dua tahun berselang di Jerez, Spanyol, giliran Andrea Dovizioso dan Jorge Lorenzo yang terjatuh dalam benturan bersama Dani Pedrosa (Repsol Honda) ketika memperebutkan posisi kedua.
Baca Juga: Pembalap Sudah Maksimal, Kini Tugas Yamaha Bantu Quartararo Cari Jalan Keluar