Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Setahun Setelah Kemenangan Pertama Bagnaia: Rasio Menang 50 Persen, Berawal dari Dihipnotis Rossi

By Ardhianto Wahyu Indraputra - Kamis, 15 September 2022 | 05:00 WIB
Pembalap Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia, merayakan kemenangan pada MotoGP Austria. Bagnaia membawa rekor kuat jelang MotoGP Aragon pada akhir pekan ini. (MOTOGP.COM)

Ibarat gembok yang akhirnya terbuka, potensi Bagnaia sebagai pembalap juara terbuka setelah kemenangan pertamanya itu.

Bagnaia menjadi pembalap terkuat jika hanya menghitung statistik.

Dalam 20 balapan sejak GP Aragon 2021 hingga GP San Marino 2022, pembalap kelahiran Turin tersebut membukukan 10 kemenangan.

Fakta bahwa ada 24 pembalap yang berlomba secara reguler dan 6 pembalap berbeda yang menang, pencapaian Bagnaia ini terbilang mengesankan.

Dalam catatan podium dan pole position Bagnaia juga paling baik. Total 11 podium dan 8 pole position milik Bagnaia tak bisa diungguli rival-rivalnya.

Poin? Bagnaia mengumpulkan 297 poin dalam periode yang sama berbanding 283 poin milik rival terbesarnya, Fabio Quartararo (9 podium, 3 kemenangan, 1 pole).

Meski demikian, pada akhirnya hanya ada satu pencapaian yang akan dikenang yaitu gelar juara.

Musim lalu dia cuma menjadi runner-up di bawah Quartararo. Adapun musim ini dia tertinggal 30 poin dari pembalap yang sama di tabel klasemen sementara.

Bagnaia kurang stabil karena terlalu sering gagal finis. Lima balapan lainnya berakhir dengan nol poin baginya. Apes, empat di antaranya terjadi ketika dia bersaing di depan.

Baca Juga: Para Rival Kompak Tunggu Kejutan Marc Marquez pada MotoGP Aragon 2022