Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Direktur Pelaksana PT Liga Indonesia Baru (LIB), Sudjarno angkat bicara terkait adanya kelompok suporter Persebaya Surabaya, Bonek membuat kerusuhan dan merusak fasilitas stadion Gelora Delta, Sidoarjo, Jawa Timur.
Seperti diketahui, Bonek melayangkan protes dengan langsung masuk ke lapangan di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo setelah Persebaya dipermalukan RANS Nusantara FC 1-2 pada Kamis (15/9/2022).
Tak hanya masuk ke lapangan saja, tetapi sejumlah Bonek merusak fasilitas dari bench dan yang lainnya.
Sebenarnya luapan kekecewaan Bonek ini bukan tanpa alasan.
Baca Juga: Kemarahan Rahmad Darmawan saat RANS Nusantara FC Bungkam Persebaya Surabaya
Hal ini karena tim berjulukan Bajul Ijo itu menelan kekalahan enam kali dari 10 laga yang terlah dilakoni mereka.
Bahkan takluk dari RANS Nusantara FC itu merupakan kekalahan ketiga beruntun yang dirasakan Persebaya.
Hasil itu membuat suporter marah dan langsung meluapkan kekecewaan itu tepat di stadion hingga beberapa fasilitas stadion dirusak.
Tak berhenti disitu, Bonek bahkan juga mendatangi kantor manajemen Persebaya di Jalan Hayam Wuruk no. 1, Sawunggaling, Wonokromo, Surabaya.
Bonek datang dan langsung memasang spanduk yang berusukan protes dan koreksi pedas kepada manajemen atas hasil beberapa pertandingan terakhir.
Saat melakukan protes bahkan ada yang sempat menyalakan flare, juga karena merasa tak puas.
Menanggapi kejadian ini, Sudjarno mengaku bahwa sebenarnya apa yang terjadi tak bisa dibenarkan.
Baca Juga: Penampilan Persebaya Belum Penuhi Harapan di Liga 1, Bonek Diminta Bersabar
Menurutnya suporter seharusnya melayangkan protes dengan baik bukan justru merusak fasilitas stadion.
“Kami menyesalkan dengan adanya kejadian itu, artinya kekecewaan itu dengan dilandaskan seperti itu kan tidak bijak ya,” ujar Sudjarno saat dihubungi BolaSport.com, Jumat (16/9/2022).
Sudjarno menilai apa yang dilakukan Bonek tidak mengambarkan suporter yang baik dan bijak.
Sebab dampak yang dihasilkan dari kejadian ini cukup berpengaruh banyak.
Bukan hanya kepada Persebaya dan suporter saja, tetapi dampak untuk tim lain juga.
Hal ini bisa terjadi karena Stadion Gelora Delta Sidoarjo itu merupakan stadion yang akan digunakan sebagai markas klub Liga 2, Deltras Sidoarjo.
Namun, dengan adanya fasilitas yang rusak akan berpengaruh besar kepada pertandingan Deltras Sidoarjo.
Sudjarno mengatakan bahwa kejadian ini membuat pertandingan Deltras juga bisa terhambat.
“Pertandingan soal kalah menang itu kan sudah biasa, tetapi saat timnya kalah dan melampiaskan dengan cara sepeti itu sebenarnya kan protes-protesnya bisa disampaikan ke manajemen klub dan dibicarakan secara baik-baik,” kata Sudjarno.
“Kalau seperti itu dengan merusak fasilitas stadion yang bahkan stadion itu direncanakan untuk Liga 2 juga Deltras main di situ. Dengan adanya insiden ini kan jadinya menghambat pertandingan-pertandingan yang akan dilaksanakan lagi,” ucapnya.
Untuk memberi efek jera kepada suporter Persebaya tentu saja akan ada sanksi yang layak untuk tim.
Hanya saja untuk itu PT LIB belum bisa memberikan kepastian apapun.
Sebab itu ranah dari Komisi Disiplin (Komdis) PSSI.
Persebaya sebagai tim tuan rumah, panitia pelaksana pertandingan Persebaya dinilai tidak bisa menjamin jalannya pertandingan dari awal hingga akhir usai berjalan dengan aman dan lancar.
Baca Juga: Hasil Liga 1 - Kericuhan Suporter Meledak Usai Laga Persebaya Vs RANS Nusantara
Dengan itu, peluang mendapatkan sanksi pasti ada, tetapi PT LIB masih menunggu laporan dari matchcom terlebih dahulu.
Setelah itu nantinya, laporan akan diserahkan ke Komdis dan keputusan akan ada di tangan Komdis PSSI.
“Kami sekarang masih menunggu laporan dari matchcom yang nantinya laporan akan kami teruskan ke Komdis dan mereka tentu akan mempelajari laporan itu dan mereka akan mengambil langkah apa yang harus dilakukan oleh Komdis,” tuturnya.
“Tentu terkait ini kan pasti ada proses yang perlu diitung, kerusakan dan kerugiannya apa saja kan harus dihitung juga. Jadi nantinya itu akan jadi bahan pertimbangan oleh komisi disiplin.”
“Sesuai dengan prosedurnya yakni matchcom laporan ke LIB, nanti setelah itu akan kami laporkan ke Komdis.”