Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pembalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo, punya reputasi bagus dalam persaingan yang bersih di lintasan. Namun, khusus MotoGP Aragon hari ini sisi Iblis El Diablo akan mengambil alih.
Walau punya julukan El Diablo alias Si Iblis, Fabio Quartararo nyatanya tidak termasuk dalam golongan pembalap "jahat" pada MotoGP.
El Diablo lebih merujuk kepada kecepatan tidak manusiawi yang dipunyai Fabio Quartararo sejak masih berkompetisi di level junior.
Protes terhadap penalti long lap yang diterima Quartararo akibat menyenggol Aleix Espargaro (Aprilia Racing) pada MotoGP Belanda menjadi buktinya.
Akan tetapi, kesulitan besar pada MotoGP Aragon membuat Quartararo akan merangkul sisi kepribadiannya yang gelap.
MotoGP Aragon memang tidak pernah bersahabat dengan Quartararo.
Sejak melakoni debut di kelas para raja, pencapaian terbaik Quartararo di sirkuit yang terkenal dengan tembok batunya itu adalah posisi kelima.
Sejak saat itu Quartararo tak pernah finis lebih baik dari posisi kedelapan.
Musim lalu dia finis di posisi delapan dengan gap 16,5 detik dari rival terbesarnya, Francesco Bagnaia (Ducati), yang finis pertama.
Sektor terakhir menjadi momok bagi Quartararo.
Dua lurusan, salah satunya panjangnya hampir 1 kilometer, dan cuma satu tikungan mengekspose kelemahan Yamaha dalam akselerasi dan kecepatan tertinggi.
Ini berkebalikan dengan Bagnaia dan Ducati dengan motor Desmosedici GP mereka yang punya tenaga besar.
Selisih 0,344 detik dari total 0,733 detik dalam catatan waktu kualifikasi Quartararo dan Bagnaia terjadi di sektor yang dimulai tepat setelah Tikungan 15 hingga garis start/finis.
Padahal Quartararo tak boleh kehilangan banyak poin MotoGP Aragon.
Dalam empat balapan terakhir, Quartararo rata-rata kehilangan 15,25 poin dari Bagnaia yang selalu menang.
Quartararo dan Bagnaia kini hanya terpisahkan jarak 30 poin dari awalnya 91 poin setelah MotoGP Jerman.
Quartararo sejatinya punya modal bagus dari ritme lomba impresif yang ditunjukkannya pada latihan bebas terakhir.
Meski demikian, bukan perkerjaan mudah bagi Quartararo untuk menerapkannya dalam balapan sesungguhnya.
Baca Juga: Imbas Perbuatan Memalukan, Kru Tim Legenda MotoGP Dijatuhi Hukuman
Start dari posisi keenam membuat sang juara bertahan kurang percaya diri.
Quartararo merasa bahwa start akan menjadi kunci. Makin cepat dia menembus posisi depan akan lebih baik jadinya.
Dengan berada di posisi depan, dia bisa mengganggu ritme rivalnya atau malah menciptakan jarak berkat ruang terbuka untuk menerapkan racing line terbaiknya.
Selain itu, meloloskan diri dari rombongan pembalap membuat Quartararo terhindar dari masalah tekanan ban depan yang terlalu tinggi.
Tekanan yang kelewat tinggi akan membuat Quartararo kehilangan senjata andalannya untuk menutupi kelemahan Yamaha yaitu pengereman.
"Inilah masalahnya karena saya harus memaksimalkan pengeremenannya dan kita lihat apakah tekanannya tidak terlalu tinggi," kata Quartararo, dilansir dari Crash.net.
Quartararo siap tampil agresif untuk bisa melakukannya. Kalau rivalnya menghalangi, dia tidak segan mengambil risiko untuk kontak fisik.
"Saat start kami harus berhati-hati, tetapi juga agresif karena saya harus mengambil banyak risiko pada lap pertama," tutur pembalap berkebangsaan Prancis itu.
"Jadi saya akan mencoba menghangatkan ban saat lap pemanasan dan kemudian melihat bagaimana hasilnya."
Baca Juga: MotoGP Aragon 2022 - Solusi Putus Asa Quartararo agar Tidak Diasapi Bagnaia Lagi
"Saya perlu melakukan overtake agresif dan jika harus mengalami kontak dengan pembalap lain, kami harus melakukannya."
"Akan tetapi, ini akan menjadi satu-satunya solusi saya untuk balapan ini," ujar Quartararo.
Balapan MotoGP Aragon akan diselenggarakan di Motorland Aragon, Spanyol, pada Minggu (18/9/2022) pukul 19.00 WIB.
Lomba akan disiarkan secara langsung di Trans7 dan SPOTV.
Baca Juga: MotoGP Aragon 2022 - Tak Lagi Oke di Balapan Doang, Bastianini Pede Incar Kemenangan