Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Thomas Tuchel, Zinedine Zidane, hingga Joachim Loew termasuk pelatih kelas top yang masih menganggur dan tersedia saat ini jika ada klub yang membutuhkan jasa mereka.
Sederet klub top Eropa sedang mengalami turbulensi kencang awal musim ini, sebut saja Juventus, Inter Milan, atau Bayern Muenchen sebagai contoh.
Ketiga klub tidak akan memecat pelatih masing-masing, setidaknya untuk saat ini, karena berbagai alasan.
Akan tetapi, beberapa nama kandidat top yang beredar terlalu menggiurkan untuk dilewatkan atau sekadar diintip saja riwayat kerjanya.
Baca Juga: Alessandro Del Piero Ikut Kursus Pelatih, Inikah Sang Calon Penyelamat Juventus?
Berikut daftar 10 pelatih elite yang tersedia untuk direkrut jika sebuah klub ingin mengganti juru taktik selama jeda internasional kali ini.
Nama paling seksi di bursa pelatih tanpa klub saat ini setelah dipecat Chelsea pada 7 September.
Prestasi mengantar The Blues juara Liga Champions dan Piala Dunia Klub tak cukup menjadi penebus start melempem awal musim ini.
Tuchel dikaitkan dengan Juventus sebagai calon pengganti Massimiliano Allegri, tetapi peluang meneruskan pekerjaan Julian Nagelsmann di Bayern tampak lebih terbuka.
Melihat rekam jejak gemilangnya, tidak sedikit proposal dilayangkan kepada legenda Prancis ini.
Torehan gelar Liga Spanyol (2) dan Liga Champions (3) buat Real Madrid menjustifikasi kelas Zidane sebagai pelatih elite.
Namun, tawaran yang datang tak pernah terealisasi karena kabarnya Zidane saat ini cuma mau menukangi timnas Prancis.
Kegagalan mengantar PSG juara Liga Champions cukup sebagai alasan klub mendepak Pochettino.
Posisinya diambil alih Christophe Galtier Juli lalu.
Nama eks pelatih Tottenham ini hampir selalu muncul ketika ada klub top yang pelatihnya sedang dalam posisi genting.
Baca Juga: Terungkap 1 Bos Juventus Ini Paling Ngotot Pecat Allegri, tapi Diselamatkan Telepon Presiden
4. Rafa Benitez
Termasuk salah satu pelatih yang layak diberikan respek tinggi karena jam terbang yang tinggi pula di kejuaraan top Eropa.
Namun, kiprah aktualnya berakhir di titik rendah setelah dipecat Everton, Januari lalu.
Selain itu, keberadaan Benitez juga kerap dibarengi isu disharmoni di ruang ganti ataupun dengan petinggi klub.
5. Paulo Sousa
Belum meraih gelar penting untuk klub mayor sejak banting setir sebagai pelatih.
Meski begitu, Sousa punya argo pengalaman tinggi dengan melatih klub Inggris, Swiss, Italia, Prancis, China, Hungaria, Israel, Brasil, sampai timnas Polandia.
Karena jam terbang itu pula mantan gelandang Juventus dan Inter Milan ini akrab beredar di bursa calon pelatih klub-klub liga elite Eropa.
Pelatih spesialis tambal sulam ini juga tak terikat klub mana pun setelah didepak Watford musim lalu.
Jam terbang Ranieri tak usah diragukan lagi, walau belakangan keampuhan sentuhannya terus luntur.
Selepas mewujudkan dongeng Leicester City juara Liga Inggris, dia tak bisa dibilang sukses di Nantes, Fulham, Roma, Sampdoria, dan Watford.
Petualangan terakhir Si Gila berujung perceraian dengan Leeds United musim lalu.
Karena gaya bermain yang terlalu berisiko, Bielsa tak pernah benar-benar melatih klub top di Eropa.
Jika ada yang berminat, siap-siap saja menerima segala kekurangan dan kelebihan dari penganut mazhab ultraofensif ini.
Murid Bielsa yang juga masih menganggur seperti mentornya tersebut.
Sampaoli berpisah dari Marseille karena ketidaksepahaman dengan petinggi klub musim panas lalu.
Hanya pernah semusim berpengalaman melatih Sevilla, prestasi terbaiknya ialah membawa timnas Cile juara Copa America 2015.
Di atas kertas, Solskjaer masih punya kontrak dengan Manchester United sampai 2024.
Masa kerjanya berakhir prematur tahun lalu setelah United digilas Watford asuhan Ranieri 1-4 dan pekerjaannya dilanjutkan Ralf Rangnick sampai akhir musim.
Belakangan, Solskjaer dikaitkan dengan Brighton (sebelum mengangkat Roberto De Zerbi) dan Leicester sebagai calon pelatih baru.
10. Joachim Loew
Pelatih kelas kakap yang tak terpisahkan dari timnas Jerman lantaran melatih Die Mannschaft selama 15 tahun.
Gelar Piala Dunia 2014 jelas menjadi kulminasi prestasi kariernya yang sulit ditandingi.
Namun, muncul keraguan apakah Loew bakal adaptif dengan sistem manajerial di luar tim nasional mengingat terakhir kali dia melatih klub adalah di Austria Wien, 18 tahun silam!