Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Dokter RSUD Kanjuruhan: Suporter Tewas karena Trauma, Diinjak-injak, Sesak Nafas

By Ibnu Shiddiq NF - Minggu, 2 Oktober 2022 | 16:00 WIB
Kericuhan dan kerusuhan mewarnai pertandingan pekan ke-11 Liga 1 2022-2023 bertajuk derbi Jawa Timur, Arema FC dan Persebaya Surabaya, di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Malang, Sabtu (1/10/2022) (KOMPAS.com/Suci Rahayu)

Tragedi tragis ini pun menewaskan 129 orang, termasuk dua anggota Polri.

Sebagian besar suporter dinyatakan meninggal dunia setelah dibawa ke sejumlah rumah sakit di Malang.

Salah satu rumah sakit yang menangani korban tragedi di Stadion Malang adalah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kanjuruhan.

 Baca Juga: Tembakan Gas Air Mata Diduga Jadi Pemicu Jatuhnya Korban, Kepolisian: Seandainya Suporter Patuhi Aturan

Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kanjuruhan, Dr Bobby Prabowo mengungkapkan dugaan yang mengakibatkan ratusan nyawa melayang.

Menurutnya, berdasarkan pengamatan, korban yang dievakuasi ke RSUS Kanjuruhan mayoritas karena trauma, terinjak, kemudian juga ada yang sesak napas.

"Mungkin karena kekurangan oksigen karena terlalu banyaknya orang-orang yang ada di situ, dan juga mungkin terdampak karena asap. Itu semua kompilasi yang memperberat kondisi," ungkapnya dikutip dari Kompas.com.

Namun, Bobby merekomendasikan perlunya adanya kajian-kajian mendalam tentang penyebab utama mengenai kematian dari korban- korban tersebut.

"Itu kompilasi. Jadi gangguan pernafasan akibat asap, kemudian juga terinjak-injak, kurangnya oksigen, jadi satu. Ini yang kita nanti yang dibuktikan di dalam pemeriksaan," tegasnya.