Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Sebelum 2018, prestasi terbaik Kroasia adalah meraih tempat ketiga di Piala Dunia 1998.
Kesuksesan Kroasia melangkah ke final Piala Dunia 2018 didapat usai mereka menang 2-1 atas Inggris pada babak semifinal via perpanjangan waktu.
“Segalanya terjadi begitu cepat. Kami punya tiga hari untuk menyiapkan diri jelang pertandingan final. Kroasia kelelahan secara fisik dan mental," kata Lovren.
“Betul, kesuksesan kami membuat sejarah, tetapi beban tanggung jawab ada di pundak semua pemain. Saat itu, tim Kroasia mengira keberuntungan akan membantu kamu, tetapi Prancis lebih kuat dan layak menang.”
“Permainan yang kami tunjukkan mungkin atraktif, tetapi pada akhirnya tidak memberikan kami kemenangan,” tuturnya.
Pemain berusia 33 tahun itu percaya pengalaman dalam Piala Dunia 2018 di Rusia akan banyak membantu Kroasia nanti di Qatar.
Lovren pun siap muncul sebagai salah satu figur pemimpin di skuad Zlatko Dalic.
“Pengalaman di Piala Dunia 2018 jelas sangat penting. Kami jadi tahu pertandingan macam apa yang menanti kami. Fase grup akan sulit karena tidak ada lawan mudah di Piala Dunia," ucap Lovren.
“Betul, Kroasia punya keuntungan di sisi pemain senior, tetapi kami juga punya pemain-pemain muda yang ingin membuktikan diri. Kombinasi ini akan jadi perpaduan sempurna.”
“Di Kroasia juga ada banyak pemain yang bisa memimpin. Saya mungkin bukan kapten, tetapi selalu siap membantu tim. Luka Modric kapten di lapangan, saya memimpin di ruang ganti.”