Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Barcelona datang sebagai tim unggulan saat itu dengan pelatih Pep Guardiola dan deretan pemain bintang.
Namun, di akhir laga, Barcelona justru harus terkena comeback dan takluk dengan skor 1-3 dari I Nerazzurri.
Di leg kedua, Blaugrana sebenarnya berhasil menang dengan skor tipis 1-0 atas Inter Milan.
Akan tetapi, Barcelona kalah agregat 2-3 dan gagal lolos ke partai puncak pada musim tersebut.
Pada akhirnya, Inter Milan, yang saat itu dilatih oleh Jose Mourinho, berhasil keluar sebagai juara setelah menekuk Bayern Muenchen di partai final.
Baca Juga: 5 Masalah yang Harus Diatasi Simone Inzaghi jika Tak Ingin Didepak dari Kursi Pelatih Inter Milan
Xavi mengaku ingin melupakan memori buruk tersebut saat akan menghadapi Inter Milan nanti.
Dia menyinggung faktor kelelahan karena laga tandang Barca 12 tahun silam terjadi di tengah erupsi gunung berapi Eyjafjallajokull di Islandia yang mengganggu lalu lintas penerbangan.
"Ini momen yang sama sekali berbeda. Kami bepergian dengan bus (dari Spanyol), tidak mudah untuk sampai ke sini," ujar Xavi.
"Kami unggul, tetapi mereka memiliki tim hebat yang dilatih oleh Mourinho. Setelah kalah di sini, kami tidak bisa pulih di kandang. Ada banyak kontroversi, itu adalah kenangan yang menyedihkan bagi kami," tutur Xavi melanjutkan.