Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Kesulitan yang dialami saat ini membuat pembalap LCR Honda, Alex Marquez, hilang kepercayaan diri. Pindah tim menjadi caranya untuk membuktikan diri.
Bayang-bayang kesuksesan sang kakak, Marc Marquez, membuat Alex Marquez sulit mendapatkan apresiasi atas pencapaiannya sendiri.
Bagaimanapun, menjadi juara dunia dua kali di kelas Moto3 dan Moto2 seperti Alex Marquez bukan sesuatu yang bisa dilakukan semua pembalap.
"Alex adalah juara dunia dua kali!" kata Marc Marquez ketika Alex Marquez lebih sering disebut sebagai adiknya.
Alex Marquez telah membuktikan kualitasnya di kelas para raja.
Pada musim debutnya di kelas para raja Marquez kecil mencetak dua hasil podium ketika finis kedua pada MotoGP Prancis dan MotoGP Aragon.
Masa depan Marquez pun terlihat cerah.
Walau sudah dipastikan turun kasta ke tim satelit LCR sebelum melakoni balapan pertama, Marquez setidaknya mendapat dukungan pabrikan.
Akan tetapi, pembalap berusia 26 tahun itu justru terseok-seok.
Baca Juga: Miguel Oliveira, yang Terlupakan dari Angkatan Emas MotoGP 2019
Marquez tak mampu mengulangi pencapaian bagus pada musim pertamanya.
Jangankan finis tiga besar, menembus posisi lima besar saja Marquez kesulitan. Musim ini bahkan hanya empat kali dia finis 10 besar dari 17 balapan.
Marquez masih tertahan di posisi ke-16 pada klasemen sementara dengan 50 poin.
Kalau tidak berubah, raihan 74 poin pada musim pertama, dan hanya dari 14 balapan, masih akan menjadi pencapaian terbaiknya di kelas MotoGP.
Padahal harapan akan perubahan nyata dibawa Honda ketika mereka merombak RC213V agar tak lagi Marc Marquez-sentris.
"Ada masa ketika saya menaiki motornya dan merasa tidak tahu cara mengendarainya," ungkap Alex Marquez kepada DAZN, dikutip dari GPOne.
"Tetapi kemudian saya berbicara kepada Pol Espargaro, kepada Takaaki Nakagami, kepada Marc, dan mereka juga mengatakan hal yang sama."
"Anda hanya bisa tampil sesuai dengan apa yang dilakukan motornya. Secara mental, ini sangat sulit."
Bahkan Alex Marquez tidak yakin talenta besar Marc Marquez bisa menyelamatkan Honda dengan kondisi mereka sekarang.
Baca Juga: Respek Bagnaia kepada Quartararo karena Kejar Gelar MotoGP dengan Motor Inferior
"Kalau motornya tidak mengikuti keinginan kita, motornya tidak akan ke mana-mana," jawab Marquez.
"Jika ketika Anda membuka gas dan motornya tidak berakselerasi, Anda tidak bisa melakukan apa-apa."
"Kami mencoba mengendarai motornya dengan segala cara, dan kami selalu mendapatkan waktu lap yang sama."
Kesulitan selama dua musim terakhir tampaknya membuat Marquez kehilangan keyakinan akan potensi di dalam dirinya.
Pembalap dengan catatan 12 kemenangan grand prix itu mencari angin segar dengan bergabung bersama Gresini Racing, tim satelit Ducati.
Di Gresini Marquez akan mendapat motor lama, tepatnya motor Desmosedici GP22 yang sedang digunakan Francesco Bagnaia berlomba musim ini.
Melihat bagaimana pembalap-pembalap Ducati mampu tampil cepat walau dengan gaya berkendara berbeda, Marquez mengharapkan hasil yang sama.
"Tantangannya bukan membuktikan kepada orang-orang tentang nilai saya. Saya harus membuktikan untuk diri saya sendiri," katanya lagi.
"Saya harus mengambil kesempatan untuk bisa bilang 'oke Alex, buktikan bahwa Anda masih sama seperti ketika menang di Moto2'."
"Saya menaruh tekanan kepada diri saya sendiri. Tidak ada alasan lagi."
"Pada akhir tahun depan saya akan bisa berkata apakah saya bagus atau tidak. Kita harus bersikap jujur."
Baca Juga: Sabar, Belum Saatnya Marc Marquez Berbicara Kemenangan