Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Tim keamanan pada laga antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya pada Sabtu (1/10/2022) disebut sebagai penyebab utama dari Tragedi Kanjuruhan.
Salah satu hal yang disoroti adalah penggunaan gas air mata yang berlebihan seusai pertandingan.
Bertujuan untuk mencegah suporter turun ke jalan, gas air mata membuat suporter panik dan berdesakan mencari pintu keluar dari stadion.
Baca Juga: Timnas U-17 Indonesia Vs Malaysia - Pertandingan Demi Harga Diri
Masalah pengamanan stadion juga menjadi fokus FIFA.
Hal ini tertuang dalam surat yang dikirim ke Presiden Joko Widodo.
Seperti diketahui, Jokowi dan Presiden FIFA Gianni Infantino sudah menjalin komunikasi pasca Tragedi Kanjuruhan.
Setelah berkomunikasi melalui telefon pada 3 Oktober lalu, FIFA mengirim beberapa rekomendasi untuk memperbaiki pengelolaan kompetisi Liga Indonesia.
Baca Juga: Sudah Tahu Permainan Malaysia, Timnas U-17 Indonesia Optimis ke Piala Asia U-17 2023
Berkaca pada Tragedi Kanjuruhan, FIFA meminta pihak keamaman yang bertugas di stadion harus dievaluasi.
Pada poin ke-2 dalam surat rekomdasi disebutkan jika pihak kepolisian harus memiliki rencana yang matang sebelum dan sesudah pertandingan.
Hal ini juga menyangkut prosedur kemanan jika terjadi kericuhan di lapangan.
Baca Juga: Usut Tragedi Kanjuruhan, Komnas HAM Desak Kepolisian Buka Dokumen Perencanaan Keamanan
Selain itu, FIFA meminta pihak keamanan yang bertugas mengetahui aturan yang sudah disepakati.
Semua aturan terkait kemanan stadion sudah dikeluarkan melalui dokumen FIFA Stadium Safety and Security yang harusnya menjadi acuan.
Pihak kemanan juga harus sudah paham dan terlatih jika ada kejadian-kejadian yang darurat di lapangan.
Berikut bunyi rekomendasi FIFA pada poin ke-2: