Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Kadiv Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo berbicara terkait alasan adanya gas air mata di dalam stadion Kanjuruhan.
Seperti yang diketahui, gas air mata dinilai menjadi salah satu sumber kericuhan yang terjadi di tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober lalu.
Terlebih kabarnya gas air mata tersebut dilontarkan ke arah tribun di mana banyak suporter sehingga membuat keadaan semakin kacau.
Hal ini sempat menjadi sorotan masyarakat.
Pasalnya FIFA sendiri telah melarang keras penggunaan gas air mata di dalam stadion.
Belum lama ini, Dedi Prasetyo menjawab terkait pertanyaan alasan petugas membawa gas air mata ke dalam stadion Kanjuruhan.
Menurutnya, para petugas itu tidak mengetahui terkait larangan membawa gas air mata.
Sehingga, Dedi Prasetyo berpendapat bahwa pihak safety dan security officer yang harus disalahkan.
Pasalnya security officer seharusnya menjelaskan terkait adanya beberapa benda yang tidak boleh dibawa pihak keamanan.
"Itu tidak disampaikan, kalau itu disampaikan tidak mungkin pasukan itu membawa senjata pelontar gas air mata, membawa tameng," kata Dedi Prasetyo dalam acara Sapa Indonesia Malam, Kompas TV, pada Senin (10/10/2022) malam.
"Safety and security officer itu yang bertanggung jawab, harusnya menyampaikan dan mencegah."
"Kalau dari awal mencegah tidak mungkin kejadian seperti di Kanjuruhan terjadi," ujarnya.
Lebih lanjut, Dedi menyebut apabila seharusnya ada pemberitahuan terlebih dahulu kepada pihak keamanan yang bertugas.
Baca Juga: Dukungan Penuh untuk Persib Bandung Sempurnakan Aspek Keamanan Pertandingan
Khususnya yakni tentang apa saja yang tidak diperbolehkan di bawa ke dalam stadion.
"Bukan polisi, aparat keamanan bukan hanya polisi tidak di kasih tahu pada saat itu," ucap Dedi.
"Coba kalau misalnya kelas manager lapangannya itu pada saat pasukan sebelum masuk dikasih tahu, tidak ada yang terjadi."
"Tameng tidak boleh di bawa, tongkat tidak boleh di bawa, apalagi gas air mata."
"Kecuali pada situasi khusus yang mungkin dibutuhkan tapi itu kan di luar stadion bukan di dalam stadion," tuturnya.