Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pemandangan menarik terlihat jelang MotoGP Australia ketika Francesco Bagnaia melakukan track walk dengan Casey Stoner.
Soal relasi dengan legenda MotoGP, Francesco Bagnaia memiliki privilese yang menarik.
Bergabung dengan Akademi VR46 membuat Francesco Bagnaia dimentori secara langsung oleh juara dunia sembilan kali, Valentino Rossi.
Di sisi lain, status sebagai pembalap tim pabrikan Ducati Lenovo juga memberi Bagnaia koneksi dengan jawara balap lainnya yaitu Casey Stoner.
Kebetulan, kepala kru Bagnaia yaitu Christian Gabbarini merupakan kepala kru Stoner semasa memperkuat Ducati.
Sejarah rivalitas panas antara Rossi dan Stoner pun tak menghalangi Bagnaia untuk menuntut ilmu dari keduanya.
Interaksi Bagnaia dengan Stoner dimulai ketika The Kuri-Kuri Boy, julukan Stoner, berkunjung ke seri balap MotoGP Algarve tahun lalu.
Bagnaia dan rekan setimnya, Jack Miller, terlihat senang dengan kehadiran Stoner.
Keduanya berkelakar siap menanggung bayaran Stoner agar Ducati merekrut juara MotoGP dua kali itu sebagai pelatih mereka.
Baca Juga: MotoGP Australia, Mitos Akamsi, dan Rahasia Tikungan Raja Sleding Casey Stoner
Stoner memang masih menjadi salah satu sosok yang dikagumi di pabrikan asal Borgo Panigale, Italia, tersebut.
Bagaimana tidak? Stoner masih menjadi satu-satunya pembalap Ducati yang mampu menjuarai MotoGP.
"Dia bukan pelatih yang normal," kata Bagnaia saat itu, dilansir BolaSport.com dari Crash.net.
"Dia adalah Casey Stoner. Tentunya kehadirannya adalah hal yang luar biasa," imbuhnya.
Bagnaia mengagumi kelebihan Stoner dalam menemukan traksi ketika keluar dari tikungan.
Juara dunia Moto2 2018 itu pun tidak segan meminta masukan lain dari Stoner.
Setidaknya kemenangan Bagnaia pada MotoGP Inggris dan MotoGP San Marino pada musim ini datang setelah dia bertanya kepada Stoner, juga Rossi tentunya.
Dan tidak ada balapan lain yang lebih pas untuk dilatih oleh Stoner kecuali MotoGP Australia.
Stoner begitu perkasa di Phillip Island, sirkuit kandangnya.
Baca Juga: Francesco Bagnaia: Perbedaan dengan Fabio Quartararo? Situasi Saya Lebih Baik
Dalam tujuh musim kiprahnya di kelas para raja, hanya pada musim debutnya pembalap yang akan berusia 37 tahun itu gagal menang di sana.
Hujan deras yang menyebabkan banjir di Phillip Island, termasuk di Tikungan Stoner, pun tak terasa bagi Bagnaia karena berkesempatan mengelilingi sirkuit bersama sang legenda.
"Hari yang indah," kata Bagnaia membagikan fotonya bersama Stoner.
#AustralianGP
— Pecco Bagnaia (@PeccoBagnaia) October 13, 2022
G’day @Official_CS27 @alpinestars pic.twitter.com/Iv9SGUzxSf
Stoner sendiri mengaku senang bisa membantu Bagnaia dan pembalap Ducati lain. Hal ini dikatakannya saat menjadi bintang tamu podcast In The Fast Lane.
Namun, di sisi lain, juara MotoGP dua kali itu mengkritik bagaimana pembalap generasi saat ini tidak memiliki pengetahuan mendalam tentang motor mereka.
Stoner menunjuk MotoGP Valencia musim lalu, lomba di mana Ducati mengakhiri catatan buruk dengan menyapu bersih posisi tiga besar saat kualifikasi dan balapan.
"Valencia adalah sirkuit favorit saya, sirkuit di mana saya memiliki rahasia kecil seperti di Phillip Island," kata Stoner.
"Para pembalap sangat terkejut dengan cara berpikir saya dan bagaimana saya melakukannya. Mereka tidak pernah memikirkannya sebelumnya."
Peran peranti elektronik (ECU) hingga aerodinamika yang besar disebut Stoner menjadi penyebabnya.
Baca Juga: MotoGP Australia 2022 - Menanti Jawaban Fabio Quartararo yang Sedang Galau
Alasan ini yang membuat Stoner kurang terkesan dengan performa kuat Ducati musim ini.
Menurutnya Ducati masih belum membenahi bagian terpenting yaitu mesin dan masalah mereka hanya tertutupi dengan bantuan ECU dan aerodinamika.
"Saya menyebutnya 'diplester'," kata Stoner melanjutkan.
"Itu bukan perbaikan yang nyata dan bukan soal apa yang ada di bagian dalam motornya."
"Ketika saya berlomba, saya selalu berdebat dengan teknisi saya untuk menon-aktifkan sebanyak mungkin elektronik saat latihan bebas dan tes."
"Ini untuk benar-benar memahami apa yang terjadi di dalam motornya."
"Saya pikir Ducati gagal dalam hal ini dan inilah alasan mereka belum memenangi kejuaraan lagi."
Baca Juga: Jadwal MotoGP Australia 2022 - Semua Bisa Terjadi di Phillip Island