Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Keberanian Juergen Klopp memodifikasi peran Darwin Nunez ditunggu dalam duel Liverpool vs West Ham. Bukan cuma berpeluang jadi tandem Mohamed Salah, dia juga bisa memberikan servis sebagai winger.
Pelatih Liverpool, Juergen Klopp, masih berkutat dengan problem cedera pemain jelang hadapi West Ham United, Rabu (19/10/2022) waktu setempat atau Kamis dini hari WIB.
Duel lanjutan pekan ke-12 Liga Inggris antara Liverpool vs West Ham akan mentas di Anfield.
Dua penyerang The Reds, Luis Diaz dan Diogo Jota, dipastikan absen karena cedera untuk waktu relatif lama.
Klopp bahkan mengonfirmasi Jota tak bisa tampil di Piala Dunia 2022 mengingat masa pemulihan cederanya dapat memakan waktu 4 bulan.
Sang pelatih kudu memutar otak guna memanfaatkan sumber daya tersedia di lini depan.
Darwin Nunez, Mohamed Salah, dan Roberto Firmino menjadi tumpuan.
Baca Juga: Liverpool Vs West Ham - Mohamed Salah Lagi Panas, Tumbal Berikutnya Si Raja Mesir
Menarik untuk menerka skema seperti apa yang bakal dipasang Klopp di tengah keterbatasan materi.
Salah satu opsi adalah menurunkan Darwin Nunez sebagai tandem Mohamed Salah dalam pola 4-4-2.
Sistem ini yang berperan mendatangkan kemenangan bagi Liverpool atas rival kuat Manchester City di pekan sebelumnya Liga Inggris.
Nunez menjadi rekan duet Salah di sektor depan setelah bomber Uruguay tersebut masuk menggantikan Firimino.
Pola tersebut pula yang diuji Klopp ketika membantai Rangers FC 7-1 di Liga Champions (12/10/2022).
Bedanya, kala itu Nunez berduet dengan Firmino dalam starting XI, kemudian posisinya digantikan Mo Salah, yang menuntaskan laga dengan ukiran hattrick.
Kalau sistem 4-4-2 dipilih, Klopp amat mungkin mengandalkan kembali Fabio Carvalho dan Harvey Elliott yang tampil oke menyokong serangan dari kedua sayap.
Namun, menarik juga melihat kemungkinan Klopp memakai tenaga Nunez bukan sebagai tandem Salah atau Firmino, melainkan dipasang lebih melebar ke sayap kiri.
Dalam pola 4-2-3-1 atau 4-3-3, Nunez dapat berperan sebagai winger ofensif.
Kendati lazim dikenal sebagai penyerang nomor 9, pemuda jangkung berusia 23 tahun memiliki fleksibilitas untuk beroperasi di sisi kiri penyerangan.
Dari sisi tersebut, dia kerap melakukan tusukan ke dalam area kotak penalti (cut-in), lalu melepaskan tembakan dengan kaki kanan sebagai senjata dominannya.
Darwin Nunez jelas tak asing dengan peran sebagai sayap ofensif di sisi kiri.
Pada musim terakhirnya di Benfica, dia sanggup menggelontorkan 10 gol dan 2 assist dalam 5 pertandingan saja saat dimainkan di posisi tersebut.
Dua laga di antaranya bahkan berujung dengan ukiran hattrick, catatan dahsyat kalau patokannya buat seorang winger.
Klopp sudah lebih dulu mengidentifikasi kemampuan spesial Darwin Nunez, yang bukan hanya terpaku kepada posisinya sebagai penyerang tengah.
Kendati berpenampilan ideal sebagai bomber, Nunez dapat diandalkan memberi servis bagi rekan setimnya di lini depan.
"Dia memiliki semua bagian yang kami cari. Dia bisa mengatur tempo, membawa energi, dan bisa mengancam dari area tengah hingga melebar," katanya.
"Saya suka dampak kedatangannya. Dia adalah mesin dan sangat kuat secara fisik."
"Dia berlatih makin baik setiap hari. Kami bisa lihat dia lebih dapat menyatu dengan tim."
Baca Juga: Liverpool Sukses Tumbangkan Manchester City, Rio Ferdinand: Mereka Tampil Beda
"Seratus persen fokusnya kini untuk tim. Dia ingin mencetak lebih banyak gol, juga mengkreasikan lebih banyak gol."
"Semuanya akan terjadi, tetapi tentu saja butuh waktu," imbuh Klopp, dikutip BolaSport.com dari situs klub.
Khusus musim ini dengan Liverpool, Darwin Nunez mencetak 4 gol dan 1 assist dalam 11 penampilan lintas kompetisi.
Itu semua dia lakoni dengan peran sebagai penyerang tengah.
Siapa tahu dengan memberinya keleluasaan bergerak lebih melebar, Klopp dapat melihat peningkatan kontribusi Nunez dalam segi gol maupun penciptaan peluang.
Apalagi, keputusan sang pelatih menggeser Mohamed Salah lebih ke sentra penyerangan berbuah positif pula dengan hasil-hasil di laga terkini.
Kombinasi Mo Salah sebagai penyerang tunggal, Firmino tepat di belakangnya, dan Nunez di sayap kiri merupakan sebuah eksperimen yang layak dinantikan hasilnya.