Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Quartararo tak mampu menembus posisi tiga besar sejak MotoGP Austria. Itu enam balapan sebelumnya.
Dalam dua balapan terakhir di Thailand dan Australia Quartararo bahkan gagal mencetak poin. Inilah yang membuatnya tertinggal dari Bagnaia.
"Saya tidak berada dalam momen yang baik, sulit rasanya," ujar Quartararo.
"Di sini kami memiliki balapan yang bagus, saya merasa baik dengan motornya, tahu di mana kelemahan dan kelebihan saya."
Podium ketiga juga memperpanjang asa Quartararo dalam perburuan gelar juara dunia.
Selisih poinnya dengan pesaing terbesar, Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo), masih di bawah satu lomba (25 poin), tepatnya 23 poin.
Bagnaia hampir saja mengunci gelar karena memenangi MotoGP Malaysia. Namun, Quartararo mencegahnya dengan finis tiga besar.
Tentunya, tugas Quartararo tidak mudah.
Pada seri terakhir MotoGP Valencia dia harus meraih kemenangan sambil berharap Bagnaia finis di luar posisi 14 besar atau gagal finis.
"Kita membawa misterinya ke Valencia, apapun bisa terjadi, meski Valencia adalah sirkuit yang tidak saya sukai," ungkap pembalap bernomor 20 tersebut.
"Hal pertama yang harus kami lakukan adalah memenangi lomba dan Pecco harus mengalami hari yang sangat sulit, itu sulit."
Baca Juga: Update Klasemen MotoGP 2022 - Bagnaia Butuh Dua Poin Lagi untuk Juara