Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Kalau saya mundur, saya pengecut, saya pecundang."
"Bisa saja saya mundur kemudian tidur pulang ke rumah, bagaimana mungkin saya meninggalkan apa yang terjadi sekarang," ujarnya.
Lebih lanjut, Mochamad Iriawan mengaku bila ia sudah melakukan hal yang semestinya.
Baca Juga: Alasan di Balik PSSI Percepat KLB, Takut Nasib Liga 1 Terlunta-lunta?
Caranya yakni dengan datang langsung ke Malang usai tragedi terjadi.
"Saya delapan hari berada di Malang," ucap Mochamad Iriawan.
"Anak istri saya menangis ketika itu."
"Mereka meminta saya tidak ke Malang karena situasi masih berkabung dan tidak stabil."
"Namun saya tetap ke sana."
"Saya harus menyikapi ini (tragedi Kanjuruhan) dengan ya ini transformasi sepak bola Indonesia saya lakukan, kunjungan saya lakukan," tuturnya.