Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Graham Potter merespons sikap suporter mantan klubnya, Brighton & Hove Albion, karena tidak terima dengan cemoohan mereka menyusul kekalahan Chelsea.
Dua gol bunuh diri mewarnai kekalahan Chelsea saat bertandang ke markas Brighton pada pekan ke-14 Liga Inggris musim 2022-2023, Sabtu (29/101/2022) malam WIB di Stadion Falmer.
The Blues pulang dengan kekalahan 1-4 karena gol-gol Leandro Trossard (menit ke-5), gol bunuh diri Ruben Loftus-Cheek (14’), gol bunuh diri Trevoh Chalobah (42’), dan Pascal Gross pada injury time.
Chelsea hanya sanggup membalas via Kai Havertz pada menit ke-48.
Bagi pelatih Chelsea, Graham Potter, kekalahan ini seperti jadi dobel menyakitkan, mengingat Brighton adalah mantan klubnya.
Graham Potter melatih klub berjulukan The Seagulls tersebut dari 2019 hingga dia direkrut Chelsea pada September 2022.
Suporter Brighton pun tidak segan meledek sang mantan bos usai laga.
Baca Juga: Setelah 29 Laga Liga Inggris Sejak 2021, Keangkeran Anfield Akhirnya Runtuh
Mereka menyoraki Graham Potter saat memasuki lapangan dan seusai pertandingan.
Graham Potter tidak terima dengan sikap para mantan suporternya.
Ia menilai dirinya tidak layak menjadi bahan cemoohan hanya karena dia pindah klub.
“Saya tidak perlu menjelaskan apa-apa dan tidak punya alasan untuk minta maaf,” kata Potter, dikutip BolaSport.com dari Metro.
“Saya melakukan pekerjaan yang bagus semasa di Brighton. Anda semua bisa lihat tim mereka sekarang bagus.”
“Saya datang ketika Brighton berada di posisi empat dari bawah di klasemen dan mungkin tim terburuk ketiga di liga,” tuturnya.
Defeat this afternoon. @WhaleFinApp | #BhaChe pic.twitter.com/8Yzxs1ch98
— Chelsea FC (@ChelseaFC) October 29, 2022
Selama tiga musim menangani Brighton, Potter membawa tim tersebut finis di posisi ke-15 pada musim 2019-2020, posisi ke-16 pada 2020-2021, dan posisi kesembilan pada musim 2021-2022.
Baca Juga: Reuni Berakhir Tragis, Graham Potter Diolok-olok Suporter Brighton dan Chelsea Kena Bantai
Posisi kesembilan pada musim 2021-2022 menjadi posisi finis tertinggi Brighton sepanjang keikutsertaan di Liga Inggris.
Di sisi lain, Potter tidak menampik Kai Havertz dkk. tampil sangat buruk dan gagal bangkit pada babak kedua.
“Chelsea tidak bisa bangkit. Begitu para suporter semakin bersemangat mendukung Brighton, kami pun kesulitan,” ucap Potter melanjutkan.
“Kekalahan 1-4 ini menyakitkan. Brighton bermain bagus terutama pada babak pertama. Chelsea bisa lebih baik dari ini. Seharusnya kami bisa sedikit lebih bertanggung jawab."
"Tidak ada alasan untuk kekalahan ini. Chelsea gagal memanfaatkan kesempatan untuk menyerang, sementara Brighton melakukannya dengan baik.”
“Chelsea punya kesempatan menyerang Brighton, tetapi lalu salah mengoper atau tidak melepas tembakan. Kami bisa lebih baik dari ini,” ujar dia lagi.
Kekalahan telak dari markas Brighton membuat Chelsea berada di urutan kelima klasemen sementara Liga Inggris musim 2022-2023 dengan 21 poin.