Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
MotoGP Catalunya menandai kejatuhan sesaat Bagnaia. Kalah start dari Quartararo dan Espargaro di tikungan 1, Bagnaia menjadi korban kecelakaan yang dialami Takaaki Nakagami (LCR).
Nakagami terjatuh ketika merangsek dari posisi 12 ke 4 saat start. Wajahnya menghantam ban belakang Bagnaia sementara motornya menyeret Alex Rins (Suzuki) keluar.
Beruntung, tidak ada pembalap yang celaka.
Quartararo sendiri tak butuh waktu lama untuk memimpin. Kemenangan dengan margin besar kembali diraihnya.
Klasemen
---------------------
Quartararo: #1 (147)
Bagnaia: #5 (81)
10. MotoGP Jerman
Kesialan Bagnaia berlanjut di Sachsenring. Semuanya bermula ketika Quartararo lagi-lagi mampu mengunggulinya saat start untuk merebut posisi pertama.
Manuver Bagnaia menyalip Quartararo pada lap kedua dapat dimentahkan. Pada lap berikutnya tidak ada perlawanan karena Bagnaia terjatuh di Tikungan 1 yang cukup sulit.
Quartararo lagi-lagi tak terkejar.
Dengan gap 91 poin Quartararo atas Bagnaia dan tren performa yang sedang konsisten, pembalap Prancis ini dipandang sudah setengah jalan menuju gelar keduanya.
Klasemen
---------------------
Quartararo: #1 (172)
Bagnaia: #6 (81)
11. MotoGP Belanda
Ketika Dewi Fortuna terlihat memberikan restu kepada Quartararo untuk menjadi juara lagi, plot twist terjadi pada balapan MotoGP Belanda yang berlangsung pada akhir pekan berikutnya.
Kali ini giliran Quartararo yang membuat kesalahan. Dia panik saat Bagnaia mengunggulinya pada lap pembuka untuk merebut posisi pertama.
Tak ingin Bagnaia membuat jarak, Quartararo menyalip Aleix Espargaro dari sisi dalam Tikungan 5. Namun, manuvernya " yang terlalu ambisius" gagal dan justru membuat keduanya terjatuh.
Quartararo mencoba melanjutkan balapan sebelum menyerah karena terjatuh lagi beberapa saat berselang. Bagnaia mulus memenangi lomba, hasil oke untuk kembali ke jalur kemenangan.
Klasemen
---------------------
Quartararo: #1 (172)
Bagnaia: #4 (106)
Baca Juga: Tapak Tilas Bagnaia Vs Quartararo pada MotoGP 2022 (Bagian 2): Penebusan Sang Pecundang