Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Berikut adalah potongan isi pasal tersebut seperti dikutip BolaSport.com dari Mundo Deportivo:
"Untuk menyelenggarakan kegiatan dan kompetisi olahraga di tingkat negara bagian dan nasional, dilarang menjalin hubungan bisnis dengan atlet aktif yang memenuhi syarat untuk berpartisipasi dalam acara tersebut.”
Dari potongan pasal tersebut, pihak federasi olahraga Spanyol dilarang bekerja sama dengan bisnis yang dimiliki oleh atlet yang masih aktif bermain.
Aturan itu pun merujuk pada kasus yang pernah melibatkan perusahaan milik Pique bernama Kosmos.
Saat itu, Kosmos sempat melakukan kerja sama dengan Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF) terkait relokasi venue Piala Super Spanyol ke Arab Saudi.
Piqué anuncia su retirada el mismo día en el que se aprueba la Ley del Deporte.
Esta nueva normativa señala que ningún jugador en activo podrá tener relaciones comerciales con una competición en la que participe.
— Natalia Torrente (@NataliaTorrente) November 3, 2022
Kerja sama antara perusahaan milik Pique dengan RFEF itu pun dibuka ke publik oleh media asal Spanyol, El Confidencial.
El Confidencial menuding Pique mendapatkan keuntungan sebesar 24 juta euro (sekitar Rp373 miliar) dari proyek tersebut.
El Confidencial juga mengeklaim mereka memiliki rekaman percakapan antara Pique dengan presiden RFEF, Luis Rubiales.
Proyek berjangka enam tahun itu pun sempat menuai kontroversi, meski sempat diklarifikasi oleh Pique.
Hingga kini, Pique tidak terkena sanksi hukum atas proyek tersebut karena semuanya berjalan secara legal.
Namun, kasus itu pula yang membuat Pemerintah Spanyol akhirnya merilis pasal "Anti-Pique".
Baca Juga: Gerard Pique Mendadak Umumkan Pensiun, Legenda Barcelona Syok
Beberapa pihak pun berspekulasi keputusan Pique untuk pensiun berkaitan dengan pasal tersebut agar perusahaannya tetap memegang proyek Piala Super Spanyol.