Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Usmad Hamid Mendesak Agar Rantai Komando Penembak Gas Air Mata di Stadion Kanjuruhan Terus Dikejar

By Sasongko Dwi Saputro - Sabtu, 5 November 2022 | 15:15 WIB
Sejumlah suporter dari klub Liga Indonesia seperti The Jakmania, Viking, Aremania, Bonek Mania, Pasoepati, dan K-Conk Mania tampak berfoto bersama di Kawasan Car Free Day, Jakarta, 30 Oktober 2022. (MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM)

"Yang sebenarnya diharapkan detil peristiwa kekerasan atau luka disebabkan apa," ujarnya.

Baca Juga: Masih Audit, Hanya 8 Stadion di Indonesia yang Disebut Layak Pakai

Menurutnya, hal terpenting dari penyelidikan dari kasus Tragedi Kanjuruhan adalah rantai komando aparat pada malam itu.

Ia pun menyerukan agar siapapun yang punya wewenang untuk menyelidiki rantai komando sampai tuntas.

"Lalu, siapa yang lakukan itu, aparat dari satuan mana?" ujar Usman Hamid.

"Siapa komandannya, rantai komando itu dikejar."

"Mereka yang diperintahkan efektif dilakukan tindakan eksesif (berlebihan)."

Baca Juga: Di Tengah Liga 1 yang Terhenti, RANS Nusantara FC Komitmen dengan Gaji Pemain

"Soal gas air mata kedaluwarsa. Harus dijelaskan juga harus pendalaman lebih jauh. Dari sana tanggung jawab pidana 135 nyawa lho melayang, bisa dikejar," ujarnya.

Tragedi Kanjuruhan adalah tragedi kelam dalam sepak bola Indonesia yang terjadi 1 Oktober 2022 lalu seusai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.