Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Fenway Sports Group (FSG) dikabarkan akan menjual Liverpool dan ada dua alasan mengapa mereka menjualnya.
Liverpool dinyatakan bakal dijual oleh pemilik mereka saat ini, Fenway Sports Group atau FSG.
Keputusan ini terkesan mendadak tetapi pada waktu ini adalah saat yang tepat bagi FSG untuk menjual klub asal Merseyside tersebut.
Sejak menancapkan investasinya sebagai pemilik Liverpool pada tahun 2010 lalu, FSG perlahan mampu membimbing tim keluar dari kebangkrutan.
Dibeli dengan harga 300 juta pounds (setara Rp5,4 triliun), pengelolaan manajemen dalam perekrutan pelatih dan pemain membuat Liverpool bangkit dari keterpurukan.
Perlahan, Liverpool mampu kembali bersaing dan kompetitif, meski pada lima tahun pertama sejak pembelian pasang surut.
Puncaknya, nama besar Liverpool kembali bergaung dengan kembali disegani pada periode dilatih oleh Juergen Klopp mulai tahun 2015 lalu.
Meski tak bisa dikatakan jor-joran dalam mengeluarkan uang, kejelian dan kecerdikan dalam mengelola tim patut diapresiasi.
Baca Juga: Jadwal Piala Dunia 2022 - Polandia Vs Argentina, Adu Tajam Lionel Messi Vs Robert Lewandowski
John W. Henry sebagai pemilik mampu mendukung Juergen Klopp untuk bisa merengkuh semua gelar yang bisa didapatkan Liverpool, termasuk Liga Champions dan Liga Inggris.
Dengan sudah berhasilnya Henry membuat Liverpool kembali digdaya, maka keputusan menjualnyaa saat ini barangkali pas.
Dilansir BolaSport.com dari Daily Mail, setidaknya ada dua alasan mengapa Henry ingin melepas dan menjual runner-up Liga Inggris musim lalu itu.
Pertama, gagalnya Liga Super Eropa disinyalir menjadi alasan utama di balik penjualan Liverpool.
Rancangan digelarnya liga dengan berisikan tim-tim terbaik di Eropa tersebut runtuh dan kalah dukungan secara telak.
Banyak yang memprotes bahwa hal ini hanya akan merugikan bagi pemain dan memberikan keuntungan besar bagi pemilik klub.
Hal tersebut memang tidak bisa dimungkiri, eksposure dan citra yang didapat memang besar dan mendatangkan banyak sponsor dan kerja sama.
Alasan kedua, dengan gagalnya Liga Super Eropa, maka pendapatan dan prospek masa depan klub akan terancam.
Baca Juga: Barcelona Vs Man United - Xavi Ogah Sepelekan Cristiano Ronaldo
Meski saat ini Liverpool adalah salah satu klub dengan neraca keuangan stabil, ancaman resesi pada tahun 2023 mendatang sedikit banyak akan memengaruhi.
Dengan dijualnya saat ini, maka Liverpool bisa lebih menguntungkan dengan pertimbangan diisi oleh staf, skuad, dan pelatih yang sudah matang.
Sejauh ini, terdapat beberapa nama yang dirumorkan menjadi peminat dari Liverpool sebagai pemilik anyar.
Di antaranya adalah RedBird Capital Partners yang baru saja mengakuisisi AC Milan pertengahan tahun lalu.
Liverpool’s American owners FSG have started the process to sell the club, reports @David_Ornstein pic.twitter.com/WlYW4Q4MZc
— B/R Football (@brfootball) November 7, 2022
RedBird Capital Partners juga sudah memiliki saham sebanyak 10 persen di Liverpool dan berniat untuk menjadi pemegang sahan mayoritas.
Nama lain adalah Syekh Khaled bin Zayed Al Nehayan yang sebelumnya pernah menawar Liverpool pada 2017 lalu tetapi ditolak.
Ini bisa menjadi kesempatan bagi sepupu pemilik Manchester City, Syekh Mansour, tersebut untuk kembali menawar Liverpool untuk dibeli.