Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Sebetulnya jadi lebih ke arah itu, jadi kita duduk manis dulu."
"Artinya kita saling mengukur diri satu sama lain antara pihak Kepolisian dan penyelenggara pertandingan, kira-kira kebutuhannya seperti apa. Kita duduk bareng, ngobrol saja," sambung
Diky Soemarno.
Dia berharap nantinya akan ada keputusan yang terbaik terkait posisi dari TNI dan Polri di dalam sebuah pertandingan.
Baca Juga: Hasil dan Klasemen Liga Italia - AC Milan Tumpul, Napoli Nyaman di Puncak Sambil Ukir 1 Sejarah
"Saya berharap steward itu memang ada, apa yang ada di stadion itu adalah tanggung jawab dari penyelenggara pertandingan."
"Ada segala macam aturannya, tinggal TNI dan Polri ini mengawasi kinerja panpel," tutur Diky Soemarno.
"Sebenarnya fungsi kontrolnya di situ, mengawasi karena akan menjadi berbeda jika langsung terjun sebagai pengamanan."
"Tetapi, jika mengawasi sebagai penasihat atau memandu dari pengamanan, mungkin akan jauh lebih baik," tutup Diky Soemarno.
Pada Tragedi Kanjuruhan beberapa waktu lalu, terjadi adu gesek antara aparat keamanan dengan suporter.
Pihak kepolisian menembakkan gas air mata ke arah penonton yang menimbulkan kepanikan.
Ada suporter yang bahkan menerima tendangan kungfu dari prajurit TNI.
Peristiwa Kanjuruhan seusai laga laga Arema FC vs Persebaya Surabaya ini merenggut 135 korban meninggal dunia dan ratusan mengalami luka-luka.