Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Gigitan Kuping dan Ganja yang Akhirnya Satukan Mike Tyson dan Evander Holyfield

By Agung Kurniawan - Selasa, 15 November 2022 | 19:30 WIB
Evander Holyfield (kiri) dan Mike Tyson (kanan) berdamai ketika menjadi bintang tamu dalam acara Oprah Wiinfrey Show pada Oktober 2009. (YOUTUBE.COM/OWN)

BOLASPORT.COM - Siapa sangka insiden gigit kuping dan ganja bisa mempersatukan dua legenda tinju kelas berat dunia yakni Mike Tyson dan Evander Holyfield.

Gigitan Mike Tyson ke telinga Evander Holyfield dalam pertandingan tinju kelas berat pada tahun 1997 silam menjadi momen yang tidak terlupakang bagi penggemar tinju.

Momen tersebut terjadi lantaran Mike Tyson frustrasi sehingga menggigit kuping Evander Holyfield saat pertandingan baru berjalan tiga ronde.

Dari tindakannya tersebut, Mike Tyson harus rela didiskualifikasi dan membuatnya menelan kekalahan kedua dari Evander Holyfield.

Ya, satu tahun sebelumnya Evander Holyfield berhasil menghempaskan Si Leher Beton berkat kemenangan TKO/KO pada ronde ke-11 dari total 12 ronde yang dipertandingkan.

Kini, momen insiden gigit kuping tersebut mampu menghadirkan inspirasi untuk Mike Tyson dan Evander Holyfield dalam mengisi masa pensiun mereka.

Dilansir BolaSport.com dari laman BJPENN, kedua mantan juara tinju kelas berat dunia itu sepakat membuka bisnis berupa produk berbentuk kuping.

Produk berbentuk kuping tersebut merupakan produk olahan ganja, di mana bentuk itu dipakai untuk mengingatkan konsumen dengan peristiwa gigitan Mike Tyson.

Baca Juga: Anthony Johnson: Petarung Menakutkan Di UFC Tutup Usia

Label Mike Bites dipakai untuk mengemas produk ini yang diluncurkan pada bulan Maret 2022.

Dalam perjalanannya, upaya untuk mempertemukan antara Mike Tyson dan Evander Holyfield tidak berjalan mudah dan cenderung mustahil karena berbagai alasan.

Harapan muncul melalui Chad Bronstein, mitra Mike Tyson di bawah bendera Tyson 2.0 yang menjadi perusahaan ganja terbaik pada 2021.

Chad Bronstein mendapatkan jalan untuk mempersatukan lagi Mike Tyson dan The Real Deal dalam satu kesempatan melalui legenda WWE Ric Flair.

Ric Flair yang juga menjadi mitra Tyson 2.0 dihubungi manajer Evander Holyfield yang benar-benar ingin ambil bagian dalam kesempatan ini.

"Kami menghubungi Holyfield setahun yang lalu dan tidak berhasil," kata Chad Bronstein, dilansir dari Forbes.

"Namun beberapa pekan lalu manajer Holyfield menghubungi Ric Flair ingin menjadi bagian dari kami, jadi Mike Tyson dan saya menyanggupinya," imbuhnya.

Bronstein sendiri telah menggelontorkan dana sebesar 16 juta dolar AS atau setara Rp 248 miliar guna meningkatkan eksposure dan operasional perusahaan.

Setelah satu tahun berjalan, Tyson 2.0 menghasilkan keuntungan jutaan dolar AS perbulan.

Produk-produk dari Tyson 2.0 sendiri bereda di Kanada dan Amerika Serikat dengan ganja jenis THC Delta-9-Tetrahydrocannabiol, Delta-8, dan Delta-9 di 38 Negara bagian AS.

Rekam jejak inilah yang menjadi salah satu daya pikat yang mampu menarik perhatian Evander Holyfield untuk bergabung dengan Mike Tyson.

Baca Juga: Digeprek Rival Lama, Israel Adesanya Masih Bikin Bos UFC Terpesona

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P